Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

Terus Merosot Rupiah Terdepresiasi Dolar, Industri Manufaktur Terancam

Foto : Ilustrasi

Jakarta, mataberita.net — Nilai tukar Rupiah terus melemah terhadap dolar AS. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai. Industri manufaktur bakal menjadi salah satu sektor yang paling terdampak karena hal tersebut. Direktur Eksekutif INDEF Esther Sri Astuti mengatakan. Industri manufaktur bakal merasakan dampak besar. Karena mayoritas bahan baku yang berasal dari luar negeri. Tentunya ini merasa terancam.

“Karena nilai tukar Rupiah terhadap dolar terdepresiasi, sehingga industri manufaktur yang menggantungkan diri pada bahan baku impor akan sangat terdampak,” kata Esther pada Selasa (25/06/2024) di Jakarta. Walhasil, dia berpesan. Agar pemerintahan mendatang dapat menjaga stabilitas rupiah dan memperkuat fundamental perekonomian Indonesia. Di sisi lain, dia mengatakan. Industri manufaktur juga tertantang.

Hal tersebut karena fungsi intermediasi sektor keuangan domestik yang belum optimal. Pasalnya, pemberian kredit usaha masih tersegmentasi alias terbatas pada kalangan dan sektor tertentu. Lagipula, dia mengatakan. Margin bunga yang ditanggung oleh pengusaha relatif tinggi. Walhasil, berbagai hal ini disebutnya berpotensi mengancam keberlangsungan iklim usaha di dalam negeri.

“NIM (net-interest margin perbankan) kita masih relatif tinggi. Apalagi ini dengan adanya kebijakan tingkat suku bunga tinggi, nilai tukar sangat volatile. Ini jadi beban yang nanti harus diurai pada pemerintahan presiden terpilih,” imbuh Esther. Meskipun demikian, berdasarkan catatan, di tengah fenomena melemahya nilai tukar Rupiah, Menteri Perindustrian Agus Gumiwan Kartasasmita mengaku masih optimis.

BACA JUGA : Yukz Tanya : Pernikahan Beda Agama Dianggap Tradisi Biasa, Boleh Kan?

Optimis itu, sambung Agus, industri atau manufaktur tidak akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK). Ia menilai industri masih mempunya resiliensi yang cukup atau masih berdaptasi. “Berkaitan pelemahan rupiah, industri atau manufaktur resilience. Pada dasarnya seperti itu,” katanya di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin (24/06/2024). Tapi, dia tidak menampik beberapa perusahaan manufaktur tengah berjuang menghadapi tantangan besar.

Hal ini terutama di industri tekstil, seperti PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) yang terancam bangkrut. Meski begitu, kondisi tersebut belum tentu menggambarkan industri tekstil RI secara keseluruhan saat ini. “Memang ada challenge, tapi saya kira resilience-nya cukup tinggi.Itu harus kita pelajari kenapa bangkrut. Kita musti lihat model bisnisnya seperti apa Sritex Grup itu. Apakah murni karena tekstil atau karena ada masalah-masalah yang lain,” sambungnya.

Adapun data RTI, pada Selasa (25/06/2024), nilai tukar Rupiah terhadap Dolar terpantau masih melemah dan berkisar di atas Rp 16.000. Hingga pukul 11.05 WIB, dolar kembali menguat ke level Rp 16.375, mata uang ‘Negeri Paman Sam’ bergerak dalam rentang terendah Rp 16.338 dan tertinggi Rp 16.390. Secara bulanan dolar AS sudah menguat 1,80% dan dari awal tahun 6,37%.

Leave a Reply