Jakarta, mataberita.net— Seoarang tenaga kerja wanita (TKW) di Hongkong yang bernama Yuni mengeluh usai paket celana dalamnya di tahan Bea Cukai.
Lantas Bea Cukai kembali menjadi sorotan setelah sebuah vidoe viral memperlihatkan seorang wanita mengeluh harus membayar pajak celana dalam yang mahal.
Yuni mengunggah video di media sosial, ia merasa kecewa terhadap pihak Bea Cukai yang diduga menahan paket celana dalam miliknya. “Sudah saya katakan kepada Bea Cukai, ikhlaskan saja celana dalamnya. Saya nggak ngerti ini ada bukti-buktinya semua,” kata Selasa, (30/4).
Besaran pajak celana dalam tersebut kata Yuni sebesar Rp800 ribu kepada pihak Bea Cukai. Padahal, harga dari produk yang ditahan itu jauh lebih murah dari biaya pajak.
“Celana dalam bos ini kena pajak bea cukai sebesar 800 ribu. Saya minta di share ya, kalau nggak di share ini Bea Cukai nggak akan paham,” ujar Yuni.
Harga celana dalam tersebut sebut Yuni sebesar 99 dolar Hong Kong jika di rupiahkan sebesar Rp205.740, tapi pajak Rp800.000 lebih besar dari harganya.
BACA JUGA : Tampang Bos Bea Cukai yang Hartanya Capai 51.872.392.622
“Mbaknya saya resinya hilang, makannya datang ke bos ini kita buktikan, celana dalem itu harganya cuma 99 dolar Hong Kong,” kesal Yuni.
Ia kemudian mengirimkan pesan yang diduga ke pihak Bea Cukai, dia kembali mengungkapkan harga dari produk tersebut. “Teras mbak saya bisa buktikan bahwa itu harganya 99 Hong Kong dolar, tidak sampai 100 Hong Kong dolar, dan tidak sampai mencapai 200 Hong Kong dolar,” sebut Yuni.
Yuni pun merasa capek dengan sikap pihak Bea Cukai, dan ia nampak pasrah dengan peristiwa dialaminya. Ia juga mencoba berkomunikasi dengan pihak Bea Cukai, namun hasilnya tidak di gubris oleh instansi alias yang bertugas mengawasi barang ekspor dan impor.
“Kalau memang Bea Cukai seperti itu yaudahlah nggak apa-apa, saya sudah katakan bahwa saya ini berbicara dengan kalian dan kalian tidak ingin meluruskan,” sebut dengan nada kesal Yuni.