Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

Heru Pastikan Peretasan PDNS 2 Tak Berimbas Pada Layanan Data Milik Pemerintah

Foto : Heru Pastikan Peretasan PDNS 2 Tak Berimbas Pada Layanan Data Milik Pemerintah

Jakarta, mataberita.net — Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memastikan peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 tak berimbas pada layanan data milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Heru mengatakan saat ini data milik Pemprov DKI dalam kondisi aman.

“PDN apa? Kalau DKI sementara ini aman. Mudah-mudahan aman,” tutur Heru di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, pada Rabu (03/07/2024).

Presiden Joko Widodo sebelumnya meminta agar seluruh data nasional dicadangkan sebagai upaya mencegah peretasan, seperti yang terjadi pada PDNS 2, terjadi lagi di kemudian hari.

“Yang paling penting semuanya harus dicarikan solusinya agar tidak terjadi lagi, di-backup semua data nasional kita sehingga kalau ada kejadian kita tidak terkaget-kaget,” ucap Jokowi di PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Karawang, Jawa Barat, pada Rabu (03/07/2024).

Jokowi juga mengklaim bahwa insiden peretasan data bukan hanya dialami Indonesia, tapi juga di negara-negara lain.

BACA JUGA : Insiden Kebakaran Gudang Tewaskan Satu Keluarga

PDNS 2 lumpuh sejak 20 Juni akibat serangan ransomware atau teknik peretasan dengan membobol sistem dan mengunci data-data yang ada di dalamnya. Akibat serangan ini, sebagian besar data di pusat data yang dihuni 282 institusi pemerintah pusat dan daerah terkunci dan tak bisa dipulihkan sejauh ini.

Pemerintah menyebut pelaku meminta tebusan US$8 juta atau sekitar Rp131 miliar untuk membuka kuncinya. Namun, Kominfo menegaskan tak akan membayar tebusan itu.

Belakangan, terduga pelaku peretasan PDNS 2, ransomware gang Brain Chiper, mengaku akan memberikan secara cuma-cuma pembuka (dekripsi) data yang dikunci.

“Masyarakat Indonesia, kami meminta maaf atas fakta bahwa [serangan] ini berdampak ke semua orang,” menurut keterangan akun pengguna forum gelap, Brain Chiper, dalam bahasa Inggris yang diunggah oleh akun perusahaan intelijen siber StealthMole, pada Selasa (02/07/2024).

“Kami juga mohon terima kasih dan kepastian masyarakat bahwa kami telah mengambil keputusan tersebut secara sadar dan mandiri,” pungkasnya.

Leave a Reply