Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

Kesaksian Santri Selamat Dari Runtuhnya Pondok Pesantren Al Khoziny

Korban terdampak mencapai 167 orang
korban terdampak mencapai 167 orang

MATABERITA.NET- Beberapa santri yang tidak memiliki pengetahuan tentang konstruksi bangunan mengaku dilibatkan dalam proses pengecoran bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang runtuh pada Senin (29/09) sore.

Ahmad Zabidi mengatakan anaknya yang belajar di pesantren Al Khoziny selamat karena tengah beristirahat di kamarnya setelah ikut kerja bakti pengecoran bangunan musala. “Seandainya dia masih ada di atas bangunan ya tentunya ikut jatuh bersama dengan material yang ambruk itu,” katanya, pada Jumat (03/10).

Sementara Pakar teknis sipil struktur menyebut bahwa pembangunan musala di Ponpres Al Khoziny tak terencana dan tidak sesuai kaidah teknis. Pemerintah pun berjanji untuk membuat aturan khusus tentang pembangunan pesantren. Namun rencana itu, menurut pengamat pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia, Itje Chodidjah seperti “tambal sulam”.

“Kenapa pemerintah baru akan berjanji membuat regulasi? Regulasi-regulasi pembangunan kan sudah ada di dalam aturan. Nah, ini kan kita jadi seperti tambal sulam kalau ada kecelakaan baru kita repot,” kata Itje.

Data pada Jumat (03/10) malam pukul 23.05 WIB, jumlah korban terdampak mencapai 167 orang. Sebanyak 118 orang telah ditemukan, dan 14 orang dinyatakan meninggal dunia.

Dua anak dari Ahmad Zabidi belajar di Ponpes Al Khoziny. Anak pertamanya telah menjadi santri di pondok itu sekitar lima tahun, sedangkan anak keduanya dari tahun lalu. Kedua anak Zabidi selamat dari peristiwa maut runtuhnya bangunan musala ponpes itu.

Warga Surabaya ini bilang pembangunan lantai empat musala telah berlangsung sekitar sembilan bulan. Dalam proses itu, menurutnya, sejumlah santri kerap dilibatkan dalam pembangunan, salah satunya adalah anaknya.

“Semua santri itu cuma bantu-bantu, santri itu katakanlah bukan jadi tukangnya,” kata pria usia 49 tahun itu ketika ditemui di seputaran lokasi pesantren, pada Jumat (03/10).

Saat musala runtuh, dia bilang anaknya sedang beristirahat melepas lelah di kamar asramanya seusai ikut kerja bakti mengecor lantai empat. “Seandainya dia masih ada di atas bangunan ya tentunya ikut jatuh bersama dengan material yang ambruk itu,” pungkas Zabidi.

Leave a Reply