Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

BUMN Bakal Tunduk di Bawah Kendali Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara Akhir Maret 2025

Foto : BUMN Bakal Tunduk di Bawah Kendali Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara Akhir Maret 2025

Jakarta, mataberita.net — Semua BUMN bakal tunduk di bawah kendali Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada akhir Maret 2025.

“Kita harapkan akhir Maret ini sudah masuk ya (seluruh BUMN ke Danantara),” ucap Chief Operation Officer (COO) Danantara Dony Oskaria di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Jumat (07/03/2025).

Dony menegaskan seluruh perusahaan pelat merah itu akan bergabung ke Danantara, tanpa terkecuali. Ia menjelaskan saat ini tengah dilakukan proses pengalihan alias inbreng kepemilikan saham dari Kementerian BUMN.

Pria yang juga Wakil Menteri BUMN itu meyakini perusahaan-perusahaan pelat merah bakal lebih kuat di bawah pengelolaan Danantara. Pasalnya, dividen yang sebelumnya harus diserahkan kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan langsung dikelola Danantara untuk ekspansi maupun perbaikan perusahaan.

Khusus bagi BUMN Karya, Dony akan melakukan konsolidasi untuk memperbaiki kondisi perusahaan. Ia mengklaim sebenarnya tak banyak BUMN rugi atau dalam keadaan sakit.

“Tentu akan lebih mudah dengan Danantara. Kalau dulu kan memang perusahaan itu satu-satu, kalau sekarang dengan proses konsolidasi. Tentu akan lebih memudahkan juga untuk kita melakukan proses perbaikan kondisi perusahaan-perusahaan kita yang saat ini belum memberikan keuntungan,” terangnya.

“Kita dulu punya Rp320 triliun untung, dividennya umpama Rp150 triliun, selama ini ke APBN. Kemudian, sekarang diinvestasikan untuk memperluas lagi kekuatan kita, untuk percepatan pembangunan. Tetapi tentu yang diinvestasikan di sektor-sektor dan juga parameter yang memang memberikan hitungan ekonomis untuk Danantara,” ujar Dony.

BACA JUGA : Menteri Ketenagakerjaan Terbitkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan bahwa perusahaan pelat merah mencapai 114 di awal kepemimpinannya. Sekarang hanya tinggal 47 BUMN, di mana 7 BUMN dalam kondisi sakit.

Ia menegaskan 40 BUMN sekarang ini dalam kondisi sehat. Sedangkan 7 perusahaan pelat merah lainnya juga dipastikan bakal sehat setelah proses restrukturisasi.

Oleh sebab itu, pria yang juga Ketua Dewan Pengawas Danantara tersebut menegaskan pentingnya seluruh BUMN berada di bawah kendali sovereign wealth fund (SWF) baru.

“Jangan setengah-setengah! Kalau nanti kita melakukan sesuatu setengah-setengah, malah gagal. Tujuh (BUMN) dulu, nanti dua lagi. Enggak, tanggung! Semuanya (47 BUMN) harus masuk (ke Danantara) … Jadi, harus maksimal!” katanya dalam CNBC Economic Outlook 2025 di The Westin, Jakarta Selatan, pada Rabu (26/02/2025).

“Ini yang saya rasa jangan selalu dilihat dari sisi negatif, ‘Oh dari 7 (BUMN), tambah banyak. Jangan-jangan Danantara nanti gak bisa, dalam arti sama kementerian kita sama-sama’. Enggak, jangan dilihat dari situ. Ini konsolidasi total supaya dividennya maksimal dan semua operating system kita bersinergi,” pungkas Erick

Leave a Reply