Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

Mendag Zulkifli Hasan Bercerita Tatkala Dirinya Tutup Bisnis Imbas di Demo Ribuan Pegawai

Foto : Mendag Zulkifli Hasan Bercerita Tatkala Dirinya Tutup Bisnis Imbas di Demo Ribuan Pegawai

Jakarta, mataberita.net — Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) bercerita tatkala dirinya menutup bisnis imbas didemo ribuan pegawai.

Saat berbisnis dulu, ia bercerita memiliki sebanyak 3.000 pegawai. Tetapi, tak ada hari tanpa para pegawainya yang tergabung dalam serikat pekerja itu berunjuk rasa. Apalagi, saat itu bertepatan dengan era reformasi.

“Saya juga punya pengalaman baru, jadi saya kan ada di industri juga. 3.000 pegawai saya dulu. Tiap hari demo, baru reformasi kan, ya 20 tahun yang lalu. Saya pusing juga, ya saya tutup aja gitu,” tutur Zulhas di Kawasan Industri Jatake, Tangerang, pada Senin (23/09/2024).

Menurut dia, banyaknya serikat pekerja menjadi salah satu penyebab banyak pabrik yang berpindah lokasi. Misalnya, serikat pekerja di Karawang memiliki sebanyak 11 serikat pekerja dalam satu industri.

BACA JUGA : Mentan Andi Amran Sulaiman : Bercocok Tanaman Pangan di Pekarangan Bisa Hemat Anggaran Rumah Tangga Rp1.400 Triliun per Tahun

Berbeda dengan di Jawa Tengah, Zulhas menilai situasi pekerja di sana lebih kondusif. Selain itu, biaya untuk membayar tenaga kerjanya pun lebih murah dibandingkan di kota industri.

“Di sini katanya, Karawang, itu satu industri serikat pekerjanya bisa 10, bisa 11 itu juga. Di Jawa Tengah, kan tahu sendiri, (pekerjanya) tenang, serikat pekerjanya itu dalam satu industri yang punya 20 ribu pegawai cuma satu. Kadang-kadang malah enggak bikin mereka. Jadi suasana pekerjaan lebih kondusif,” ujarnya.

Zulhas menilai penyebab industri manufaktur merosot adalah penurunan daya saing, seperti mesin yang sudah tua, ada yang pindah pabrik, hingga gempuran produk impor ilegal.

“Ya, banyak hal (penyebab industri manufaktur merosot), (produk impor ilegal) salah satu saja. Jadi kalau manufaktur itu macam-macam sebabnya. Ada yang mesinnya tua, sudah mulai tidak kompetitif, ada juga yang pindah,” kata dia.

“Yang Tangerang ini juga banyak yang pindah. Jadi, tutup sebetulnya belum tentu tutup. Pindah. Banyak yang ke Jawa Tengah,” imbuh Zulhas lebih lanjut.

Leave a Reply