Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

  Volkswagen Berencana PHK Massal Karyawan

Foto :   Volkswagen Berencana PHK Massal Karyawan

Jakarta, mataberita.net —  Volkswagen atau VW berencana untuk mengambil langkah PHK massal, menutup pabrik hingga memotong gaji karyawan.

Kabar itu muncul dari serikat pekerja. Para buruh menyebut produsen mobil asal Jerman itu bakal menutup sedikitnya tiga pabrik di Jerman serta memberhentikan puluhan ribu karyawan.

Jika benar, penutupan pabrik di Jerman akan menjadi yang pertama dalam sejarah Volkswagen selama 87 tahun beroperasi. Selain itu, penutupan pabrik VW ‘di kandang sendiri’ mengungkap tantangan yang dihadapi produsen otomotif terbesar Jerman itu.

Dewan pekerja Volkswagen mengatakan rencana pemotongan gaji itu sekitar 10 persen untuk semua karyawan.

“Semua pabrik VW Jerman terpengaruh oleh ini. Tidak ada yang aman,” kata ketua Dewan Pekerja Daniela Cavallo.

Cavallo juga menyebut VW berencana untuk memindahkan sebagian produksi ke luar negeri atau mengalihdayakannya ke perusahaan lain.

“Ini adalah rencana kelompok industri terbesar di Jerman untuk memulai penjualan di negara asalnya,” katanya.

Serikat pekerja sudah menyampaikan penolakan terhadap rencana tersebut. Ada sekitar 295 ribu karyawan yang bekerja di pabrik-pabrik Jerman. Mereka kini tengah mempertimbangkan menggelar aksi mogok kerja dalam beberapa waktu ke depan.

Volkswagen telah terkunci dalam negosiasi dengan serikat pekerja selama berminggu-minggu mengenai rencananya untuk memangkas biaya dan merestrukturisasi operasi bisnis.

“Jika VW mengonfirmasi jalan distopianya pada hari Rabu, dewan direksi harus siap menghadapi konsekuensi yang sesuai dari pihak kami,” ujar kepala negosiator perwakilan buruh dari IG Mettal, Thorsten Groeger dikutip CNN. IG Mettal merupakan salah satu serikat pekerja paling kuat di Jerman.

BACA JUGA : Pemerintah Perkuat Sinergi Infrastruktur Kejar Target Swasembada Pangan

Sementara itu, aksi mogok kemungkinan terjadi mulai 1 Desember mendatang.

Sebelumnya, Volkswagen, salah satu produsen mobil terbesar di dunia, telah memperingatkan mereka perlu melakukan perombakan radikal karena grup tersebut menghadapi persaingan yang semakin ketat di Tiongkok dan penjualan yang melambat di tempat lain.

Manajemen menjelaskan mereka menjual 500 ribu mobil per tahun di Eropa, angka ini lebih sedikit dibandingkan penjualan sebelum pandemi. Tanpa langkah-langkah komprehensif untuk kembali berdaya saing, VW tidak akan mampu membeli investasi masa depan yang penting.

CEO mobil penumpang VW Thomas Schaefer menyebut pabrik-pabriknya di Jerman tidak cukup produktif dan biaya pabrik mencapai 50 persen di atas anggaran perusahaan. Imbasnya, biaya masing-masing pabrik menjadi dua kali lebih mahal daripada para pesaing.

“Selain itu, kami di Volkswagen masih menangani banyak tugas secara internal, di mana para pesaing telah mengalihdayakan bagian itu dengan biaya yang lebih efektif,” pungkasnya.

Gaji karyawan dinilai terlalu tinggi sehingga manajemen akan mengajukan ‘proposal konkret’ untuk mengurangi biaya tersebut dalam pembicaraan mendatang dengan serikat pekerja.

Leave a Reply