Jakarta, mataberita.net — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengimbau negara maju untuk mendukung Pandemic Fund melalui Debt-for-Health Swaps (tukar guling utang untuk kesehatan) demi meringankan beban negara miskin yang memiliki beban utang tinggi.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat menghadiri Pertemuan Tingkat Tinggi atau High Level Event oleh The Pandemic Fund yang merupakan rangkaian pertemuan ketiga para menteri keuangan dan gubernur bank sentral di bawah Presidensi Brasil di Kota Rio de Janeiro, pada Kamis (25/07/2024).
Pandemic Fund sendiri merupakan inisiatif dan milestone dari Presidensi G20 Indonesia pada 2022. Kala itu, telah terkumpul lebih dari US$2 miliar dari 47 donor dan telah mendanai 19 proyek di 37 negara untuk persiapan dan respons pandemi. Beberapa di antaranya adalah di Bhutan, Ethiopia, Kamboja, Mongolia, dan India.
Sebagai co-chair dari Health and Finance Minister, Sri Mulyani menyampaikan tiga hal penting. Pertama, Pandemic Fund harus mendanai selain kesiapan juga kemampuan respons pengendalian wabah sehingga meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
BACA JUGA : DJBC Kemenkeu Masukkan Tiket Konser Musik Sebagai Objek Barang Kena Cukai
“Kedua, Pandemic Fund harus mampu menarik pembiayaan alternatif melalui proyek kerja sama dengan Multilateral Development Bank (MDB), sektor swasta, filantropi dan dana masing-masing negara,” tulis wanita yang akrab disapa Ani itu melalui keterangan di Instagram resmi, pada Kamis (25/07/2024).
Ketiga, negara maju dapat mendukung Pandemic Fund melalui Debt-for-Health Swaps untuk meringankan beban negara miskin yang memiliki beban utang tinggi.
Ani menerangkan Indonesia telah dan terus mendukung kerja sama penanganan Pandemi, termasuk Pandemic Fund, dengan terus mempromosikan inisiatif tersebut di berbagai forum internasional lainnya, seperti yang kita lakukan di forum ASEAN.