Jakarta, mataberita.net — Sosok ini yang mengingatkan Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam penambahan Kementerian. Ya Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia Try Sutrisno memperingatkan Prabowo agar tidak ceroboh dalam menambah jumlah Kementerian di pemerintahannya kelak. Sebab rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian bukanlah sebuah masalah selama tidak dilakukan dengan asal-asalan.
“Tambah lagi, enggak apa-apa, asal jangan ceroboh. Nambah asal nambah, itu namanya, patah tulang. Jangan begitu,” kata Mantan Panglima ABRI itu saat ditemui di kediamannya, Jalan Purwakarta, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (20/05/2024). Dia mencontohkan. Kabinet pemerintahan di masa Presiden ke-2 Suharto juga terkesan gemuk. Namun, dia mengingatkan. Penambahan jumlah kementerian itu harus sesuai dengan kebutuhan demi kemajuan bangsa.
“Pak Harto dulu kita itu negara menengah, maju belum, kurang enggak. Baru akan take-off, disini ada banyak masa yang baru. Menterinya gemuk, enggak apa, menteri kasih wakil menteri. Kaderisasi,” ujar Try. Di sisi lain, dia juga menekankan. Jumlah kementerian yang banyak bukan jaminan untuk memajukan sebuah negara. “Jadi kecil besar itu tergantung kemajuan bangsanya. Jepang kan itu cuma 14, paling tinggi. Tapi mereka itu kecil kecil (orangnya) tapi otaknya maju,” katanya.
BACA JUGA : Yukz Tanya : Buku Paket dan LKS di Sekolah, Setuju Tidak?
Diberitakan sebelumnya, Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming berencana menambah jumlah pos kementerian di pemerintahannya kelak. Undang-undang Nomor 39 Tahun 2008 tetnag Kementerian Negara yang mengatur jumlah maksimal kementerian sebanyak 34 Kementerian pun direvisi demi mengakomodasi rencana tersebut.
Sejumlah pihak mewanti-wanti agar rencana Prabowo-Gibran menambah jumlah Kementerian tidak bertujuan untuk membagi-bagi jabatan kepada para pendukung.