Pekalongan, mataberita.net — SMP Negeri 15 Kota Pekalongan ditunjuk menjadi pilot project pelaksanaan Program Sekolah Sehat. Sekolah sehat ini diprogramkan sebagai aksi bergizi yang dilakukan di lingkungan sekolah. Adapun kegiatannya meliputi sarapan sehat, aktivitas sehat dan minum tablet tambah darah. Wali Kota H.A. Afzan Arslan Djunaid (Aaf) menyambut baik atas ditunjuknya SMP Negeri 15 Kota Pekalongan sebagai pilot project Program Sekolah Sehat.
Hal tersebut mengingat Kualitas pendidikan di sekolah tidak hanya diukur dari sisi akademis. Melainkan juga dari peran lingkungan dalam mendukung tumbuh kembangnya para murid di sekolah. Untuk itu, ketersediaan akses air, sanitasi, dan higienitas (kebersihan) atau water, sanitation, hygiene (WASH) di sekolah bagi para murid menjadi salah satu komponen penting yang perlu diperhatikan.
Fasilitas tersebut sebagai upaya mewujudkan sekolah sehat yang berfokus pada kesehatan lingkungan. “Di SMP Negeri 15 ini sebagai percontohan Sekolah Sehat di Kota Pekalongan, termasuk jajanan dan minuman yang dijual di kantin sekolah ini semuanya harus memenuhi kriteria sehat, tidak boleh ada minuman kemasan kecuali air mineral,” ucap Aaf.
Menurut Aaf, murid-murid di sekolah ini disarankan untuk membawa bekal dari rumah, termasuk untuk membawa tumbler yang nantinya bisa diisi air putih. “Hal ini juga dilakukan untuk mengurangi sampah plastik. Jajanan-jajanan disini juga dilakukan monitoring rutin untuk inspeksi mendadak (sidak) oleh Dinas Kesehatan terkait, apakah jajanan yang dijual disini mengandung zat-zat berbahaya atau tidak untuk memenuhi standar kantin sehat di sekolah-sekolah,” paparnya.
BACA JUGA : Yukz Tanya : Pernikahan Beda Agama Dianggap Tradisi Biasa, Boleh Kan?
“Kami percaya penjual kantin disini sudah mematuhi aturan sesuai yang diarahkan oleh kepala sekolahnya untuk menjual makanan dan minuman yang sehat,” tegas Wali Kota. Kepala SMP Negeri 15 Sumarita Kurnia Khasanah mengungkapkan. Untuk program Sekolah Sehat di sekolahnya telah berjalan sejak Tahun 2024 ini. Yang mana sekolah ini telah melaksanakan beberapa aksi kegiatan sehat fisik.
Giat dimaksud seperti rutin senam setiap Jumat pada Minggu keempat dan Peringatan 17 Agustus dilaksanakan sepeda santai. Disamping itu ada kegiatan sehat bergizi yang diprogramkan oleh Kementerian Kesehatan. Misalnya senam dan sarapan sehat bersama, minum tablet tambah darah, penyuluhan tentang kesehatan aksi bergizi dan pemeriksaan kesehatan cegah anemia bagi siswi kelas VII yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat.
“Kami juga sudah mewajibkan siswa-siswi untuk membawa gelas atau tumbler ketika ingin jajan di kantin sekolah. Sehingga, hal ini bisa mengurangi penggunaan sampah plastik yang semakin hari semakin menumpuk,” ujar Nia, sapaan akrabnya. Disamping itu, tambahnya, sekolah juga telah menerapkan pembiasaan pada peserta didik untuk selalu minum air putih dan membawa tumbler dari rumah yang diisi air putih.
Selanjutnya pun mereka terbiasa minum air putih sesuai yang disarankan pakar kesehatan yakni minimal 2 liter per hari.”Sebab, saat ini di media beredar banyak anak yang menderita penyakit gagal ginjal dan diabetes karena seringnya minum minuman manis dan kurangnya minum air putih. Tentu hal ini sangat memprihatinkan. Oleh karena itu, kami tidak ingin siswi-siswi kami seperti itu,” terang Nia.
“Kami antisipasi dengan sinergi dan bekerjasama dengan orangtua peserta didik agar anak-anak bisa selalu sehat dan terpenuhi gizinya,” pungkas Nia.