Jakarta, mataberita.net- Eks Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo atau SYL kesal terhadap anak buahnya di Kementan karena telat menyetor uang.
Syahrul Yasin Limpo pun singgung loyalitas jika anak buahnya telat membayar uang setoran. Hal ini terbongkar didalam sidang SYL atas kasus pemerasan dan penerimaan gratifikasi yang digelar di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, seperti dikutip pada Sabtu (18/5).
Berawal dari pertanyaan jaksa KPK kepada saksi Direktur Jenderal Peternakan Kesehatan Hewan Nasrullah di persidangan.
“Mengapa Nasrullah masih mau ikut dalam arahan yang memberatkannya,” tanya Jaksa.
“Terpaksa ikut perintah dari SYL. Karena kalau membangkang akan mendapatkan teguran berupa loyalitas dari SYL,” jawab Nasrullah.
“Ya itu tadi yang dikatakan Yang Mulia, karena ini perintah kami bisa dianggap tidak loyal jika tidak melaksanakan perintah tersebut,” jawab Nasrullah.
Jaksa pun Kembali bertanya kepada Nasrullah jika tak sesuai setoran, apakah ada teguran dari SYL.
“Tidak ada,” jawab Nasrullah.
“Karena mungkin dianggap saya sudah berkontribusi,” sambung Nasrullah.
Baca Juga : Anak Menteri Ancam Mutasi Pejabat Kementerian
“Yang tidak ada melaksanakan sama sekali, ada enggak?” cecar jaksa.
“Tidak,” jawab Nasrullah.
Kemudian jaksa justru membacakan BAP milik Nasrullah yang ada di halaman 31.
Yang dimana dalam BAP itu, Nasrullah pernah mendapatkan ancaman dari SYL. “Saya pernah menerima ancaman dan paksaan dari SYL secara tidak langsung saat menjabat sebagai Dirjen Peternakan, karena saya sering terlambat atau sepenuhnya tidak mengikuti perintah untuk memenuhi kebutuhan nonbudgeter,” sebut jaksa saat membacakan BAP.
Lanjutan dalam BAP tersebut, jaksa mengatakan bahwa SYL sempat mengumpulkan para eselon I di ruang transit tamu Gedung Kementerian Pertanian pada bulan Juli 2022.
Mantan Menteri itu marah sambal menunjuk menyebut bahwa Nasrullah tidak loyal pada kepimpinan di Kementerian Pertanian RI.
“Kemudian SYL memberikan arahan, selanjutnya yang bersangkutan dengan nada marah menujuk saya sambil berbicara dengan kalimat, ‘kamu itu kurang loyal’,” dalam BAP tersebut.
“Saat itu saya hanya diam menanggapinya. Dan setelah selesai kegiatan tersebut, di hari itu juga Kasdi memanggil saya dan masuk ke ruangannya,” sambung jaksa dalam membacakan BAP.
Kasdi kata jaksa SYL marah ke Nasrullah karena dirinya tidak loyal terutama perihal setoran.
Masih dalam lanjutan BAP, SYL juga pernah menyinggung soal evaluasi jabatan dalam rapat pimpinan (rapim) Kementerian Pertanian.
“Kemudian SYL juga pernah di forum resmi yaitu di kegaitan rapim Kementan RI, di hadapan para eselon I dengan bahasa yang disampaikan, ‘dari partai menyampaikan kepada saya bahwa anak buah saya itu perlu dievaluasi karena enggak loyal, tapi saya akan pertahanakan semaksimalnya’,” sebut jaksa.
“Selanjutnya, SYL juga meminta Kasdi untuk menindaklanjuti penyampaian tersebut dengan dilakukannya evaluasi jabatan,” sambung bacaan BAP tersebut.
Dalam komunikasi Nasrullah dengan Kasdi. Dalam percakapan itu sebut jaksa, dibahas soal kemarahan SYL karena terlambat menyetorkan uang ‘pemerintahan’ untuknya.
“Setiap penyampaian kepada saya selalu dibilang, ‘bapak, Pak Menteri marah kepada bapak karena bapak selalu terlambat menyetor uang pemerintahan untuk beliau’,” dalam bacaan jaksa.
“Ini benar keterangan saudara?,” tanya jaksa.
“Yang langsung diamini Nasrullah,” dalam saksi sidang SYL.
Untuk diketahui SYL didakwa melakukan pemerasan dan menerima gratifikasi dengan total Rp 44,5 miliar.