Jakarta, mataberita.net — Sekitar 2.000 penerbangan baik lokal maupun international ke dan dari Amerika Serikat dibatalkan imbas gangguan sistem komputer akibat Microsoft down.
Menurut FlightAware ada lebih dari 5.300 keterlambatan penerbangan untuk wilayah timur pada Jumat (19/07/2024) siang.
“Delta telah membatalkan setidaknya 640 penerbangan dan Bandara Internasional Hartsfield-Jackson Atlanta saat ini memiliki jumlah pembatalan terbanyak di AS dengan 226 penerbangan,” menurut data FlightAware.
Sementara di Amerika Latin, gangguan ini menyebabkan keterlambatan bagi beberapa maskapai.
Sejumlah penumpang frustrasi menunggu di bandara berharap sistem segera pulih dan penerbangan mereka dilanjutkan.
BACA JUGA : Polresta Bandara Soetta Bongkar Kasus Penyelundupan Ratusan Ribu Ekor BBL Tujuan LN, Capai Rp5,7 Miliar
Maskapai di Australia dilaporkan masih beroperasi namun dengan beberapa keterlambatan.
Sebelumnya, Ribuan perangkat Windows di seluruh dunia mengalami blue screen of death (BSOD) massal yang berdampak pada sejumlah layanan, mulai dari penerbangan, penyiaran, hingga perbankan di berbagai negara.
Belakangan diketahui bahwa gangguan pada perangkat Microsoft di sejumlah negara berasal dari masalah dengan perusahaan keamanan siber CrowdStrike. Microsoft merupakan salah satu klien dari CrowdStrike.
Pembaruan perangkat lunak yang bermasalah dari CrowdStrike membuat PC dan server yang terpengaruh menjadi offline. Alhasil, perangkat-perangkat tersebut masuk ke dalam putaran recovery boot dan perangkat tidak dapat menyala dengan benar.
CEO CrowdStrike George Kurtz pun menyampaikan permohonan maaf atas gangguan akses (down) pada sejumlah layanan Microsoft yang melumpuhkan penerbangan, saluran televisi, hingga bank diberbagai negara.
“[Kami] meminta maaf atas dampak pemadaman di seluruh dunia yang disebabkan oleh pembaruan perangkat lunak yang dikeluarkan oleh perusahaan, yang telah mengganggu layanan kesehatan, perjalanan, dan penyiaran,” imbuh Kurtz, pada Jumat (19/07/2024).