Jakarta, mataberita.net — Menteri Sosial Tri Rismaharini ‘curhat’ masih kekurangan anggaran di 2025, termasuk untuk menjalankan program bantuan sosial (bansos).
“Usulan tambahan tetap, seperti kami usulkan 4 Juni (2024) lalu, yaitu Rp9,61 triliun … Jadi usulan kami tambahan anggaran tetap, tidak berubah, seperti yang kami usulkan 4 Juni lalu,” tuturnya saat Rapat Kerja dengan Komisi VIII DPR RI di Jakarta, pada Selasa (03/09/2024).
Risma menegaskan tambahan anggaran itu salah satunya dibutuhkan untuk bansos sembako. Rencananya, program ini akan dilaksanakan Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos.
Ia memaparkan bahwa bansos tersebut butuh anggaran Rp1,76 triliun. Risma menyebut sasaran programnya adalah 8,81 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
BACA JUGA : Ma’ruf Amin Berharap Kebijakan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah Berlanjut Pada Pemerintahan Prabowo
Di samping itu, Risma mengaku Kemensos masih kekurangan uang untuk menggaji pegawai. Ia meminta tambahan anggaran di 2025 mendatang.
“Kegiatan yang masih terdapat kekurangan anggaran tadi gaji untuk mereka (pegawai Kemensos),” katanya.
Risma mengatakan butuh tambahan dokter, perawat, dan terapis untuk disebar ke seluruh Indonesia. Ia mengusulkan 863 calon pegawai negeri sipil (CPNS) dan 40.573 pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
Di lain sisi, mantan wali kota Surabaya itu mengeluhkan anggaran Kemensos yang terus turun. Ia memaparkan data dari 2021 hingga 2025 mendatang.
“Tren anggaran Kementerian Sosial ini setiap tahunnya menurun dan pada 2025 kita menurun dari 2024 Rp79,98 triliun menjadi Rp77,18 triliun,” imbuhnya.
Anggaran Kemensos sempat mencapai Rp108,09 triliun di 2021. Namun, setelah itu terus merosot ke Rp97,92 triliun pada 2022, Rp87,27 triliun di 2023, Rp79,98 triliun pada 2024, dan Rp77,18 triliun pada RAPBN 2025.