Jakarta, mataberita.net — Pemerintah bakal meminta orang mampu di Indonesia untuk ikhlas dan legawa tak membeli BBM subsidi.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Marves Rachmat Kaimuddin enggan menyebutnya dengan istilah pembatasan. Ia menegaskan BBM subsidi tetap diberikan bagi mereka yang berhak.
Tetapi, ada pihak-pihak yang selama ini mengonsumsi BBM subsidi. Ia menegaskan filosofi pemberian subsidi seharusnya untuk menjaga daya beli kalangan rentan yang tidak mampu.
“Itu (orang mampu masih menggunakan BBM subsidi) terus terang mengusik rasa keadilan,” ungkap Rachmat dalam Media Workshop di Jakarta Pusat, pada Senin (05/08/2024).
“Ada golongan-golongan yang harusnya sudah bisa kita minta keikhlasan mereka, legawa, untuk janganlah pakai BBM subsidi. Di situlah mungkin yang akan tidak lagi bolehlah untuk beli itu (BBM subsidi),” ujarnya.
BACA JUGA : Kemenpan RB Usulkan Kepada Kemenkeu Untuk Beri PNS Tunjangan Kinerja
Anak buah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan itu menegaskan uang pemerintah dari pajak rakyat dipakai untuk mensubsidi BBM. Sayang, masih ada kebocoran di sana-sini.
Ia menekankan pemerintahan Presiden Joko Widodo ingin penyaluran BBM tepat sasaran, termasuk meningkatkan kualitas bahan bakar. Harapannya, ini bisa menjadi legacy untuk pemerintahan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto.
“Kalu pakai uang pemerintah, apakah pantas yang tadi yang mewah-mewah (kendaraan mewah orang kaya) masih tetap dapat berkali lipat dari teman-teman yang membutuhkan? Kami masih godok terus, tapi filosofi clear-nya dari pemerintah, teman-teman yang membutuhkan itu akan kita jaga,” janji Rachmat.
“Kita gak ada rencana menaikkan harga BBM subsidi, jadi harganya sama. Yang kita inginkan adalah kualitasnya secara bertahap naik,” imbuhnya.
Ia lantas merinci kelompok mana saja yang kemungkinan tetap berhak membeli BBM subsidi. Ada nelayan; pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM); angkutan umum, taksi, pengguna sepeda motor; hingga ojek online (ojol).