Jakarta, mataberita.net — Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso mengatakan, Desa Energi Berdikari (DEB) merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina yang bertujuan untuk mendukung ketahanan energi di pedesaan melalui energi baru terbarukan. Program DEB ini juga sekaligus untuk mengatrol perekonomian masyarakat desa.
“Program DEB difokuskan pada pemanfaatan energi bersih sesuai dengan potensi desa sehingga juga berdampak pada ketahanan dan kemandirian energi di wilayah tersebut,” tutur Fadjar dalam keterangan tertulisnya, pada Kamis (18/07/2024).
Hal itu dikatakan Fadjar terkait gelaran Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara ke-25 yang diinisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI, dari 14 hingga 17 Juli 2024.
Fadjar mengatakan Pertamina membawa program DEB Dusun Bondan, Desa Ujungalang, Kecamatan Kampung Laut, Cilacap, sebagai proyek percontohan dalam Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara tersebut.
Dia menjelaskan, DEB Dusun Bondan telah mengimplementasikan teknologi Hybrid Energy One Pole (HEOP) yang menggabungkan sel surya dan kincir angin sejak 2017. Inovasi DEB ini telah mengubah Dusun Bondan yang sebelumnya tak terjamah penerangan listrik menjadi terang benderang.
BACA JUGA : TNI AD Gagalkan Upaya Penyelundupan Sabu 36 Kg dan Pil Ekstasi
Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Hibrid (PLTH) di Dusun Bondan terdiri dari 5 unit kincir angin dan 24 unit panel surya yang mampu menerangi 78 rumah dan fasilitas umum. Di samping itu, PLTH ini juga mampu mendukung aktivitas tambak ikan dan pengolahan air payau menjadi layak konsumsi dengan sistem desalinasi.
Fadjar menerangkan, pengelolaan DEB Dusun Bondan dilakukan oleh masyarakat lokal dengan dukungan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit IV Cilacap untuk memastikan operasional yang berkelanjutan.
“Dusun Bondan bahkan telah ditetapkan sebagai Desa Mandiri Energi (DME) pada 2019, 2020, dan 2021 oleh Dinas ESDM Jawa Tengah, serta meraih berbagai penghargaan lainnya,” ujarnya.
Secara nasional, lanjut Pertamina telah mengembangkan DEB di 85 lokasi di seluruh Indonesia, memanfaatkan lima jenis energi terbarukan seperti pembangkit listrik tenaga surya, gas metana dan biogas, mikro hidro, biodiesel, serta energi hybrid dari surya dan angin.
Hingga akhir 2023, program DEB telah menghasilkan energi terbarukan sebanyak 324.039 Wp (tenaga surya), 609.000 m3/tahun (gas metana), 16.500 Wp (Hybrid/Matahari & Angin), 28.000 Watt (mikro hidro) dan 6.500 L/tahun (biodiesel). Setiap tahun, program ini juga berhasil menurunkan karbon emisi sebesar 729.127 ton Co2eq.
“Program DEB akan terus dikembangkan di desa-desa dan harapannya semakin banyak desa bisa mandiri secara energi, dan berdampak pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakatnya,” imbuh Fadjar.