Jakarta, mataberita.net — Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan Indonesia bisa memproduksi hingga 70 ton emas setelah memiliki dua pabrik pemurnian logam mulia milik PT Freeport Indonesia di Gresik dan PT Amman Mineral di Sumbawa Barat.
Menurut Bahlil, untuk pabrik emas Freeport yang diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto, pada Senin (17/03/2025), total kapasitasnya mencapai 50-60 ton per tahun. Sedangkan, pabrik emas Amman menghasilkan sekitar 18-20 ton per tahun.
“Jadi overall setiap tahun, insyaallah 2 pabrik kita dari Gresik dan dari Amman, itu bisa mencapai 60-70 ton emas per tahun di Republik Indonesia,” kata Bahlil di acara peresmian Pabrik Emas Freeport di Gresik, Jawa Timur.
Tetapi, Bahlil mengungkapkan pembangunan pabrik besar di Indonesia terutama di bidang pertambangan tak akan berhenti di sini.
BACA JUGA : Gibran Ingatkan Para Pengusaha Perhatikan Aspek Lingkungan
Ke depannya, pabrik, khususnya yang berkaitan dengan hilirisasi, akan lebih banyak dibangun.
“Nah ini juga salah satu kenapa kita atas arahan Bapak Presiden, sekarang smelter untuk tembaga tidak hanya cukup 2, tapi kita kegembangkan, ada beberapa tambang-tambang baru yang akan kita lakukan,” terangnya.
Ke depannya, pemerintah akan membangun pabrik turunan dari tembaga hingga menghasilkan kabel. Lokasinya di Gresik dengan total investasi sekitar Rp6-7 triliun.
“Itu memanfaatkan bahan baku tembaga yang ada di sini, supaya kita betul-betul sampai di tingkat hilir. Ini atas arahan Bapak Presiden,” lapor Bahlil.
Dalam peresmian pabrik emas Freeport ini, Prabowo didampingi oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, hingga Presiden Direktur PTFI Tony Wenas.