Jakarta, mataberita.net — Presiden China Xi Jinping menjanjikan investasi sebesar U$50 miliar atau Rp768,4 triliun (kurs Rp15.368 per dolar AS) untuk Afrika, di luar bantuan militer.
Xi mengatakan China dan Afrika harus menyatukan populasi mereka untuk menjadi kekuatan yang kuat dan memulai babak baru dalam perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan.
“Hubungan China-Afrika berada dalam kondisi terbaik dalam sejarah. Kami karena itu berjanji untuk meningkatkan hubungan bilateral China dengan semua negara Afrika yang memiliki hubungan resmi dengan Tiongkok ke tingkat hubungan strategis,” tuturnya dalam Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kerjasama China-Afrika (FOCAC) 2024 di Beijing, pada Kamis (05/09/2024).
Janji Xi sebesar US$50 miliar kepada Afrika selama tiga tahun ke depan ini merupakan gabungan dana kredit, bantuan, dan investasi swasta dari perusahaan-perusahaan China. Jumlah ini melampaui janji sebelumnya yang dibuat tiga tahun lalu sebesar US$30 miliar.
BACA JUGA : Menparekraf Sandiaga Uno Sudah Mulai Berkemas Rumah Dinasnya Jelang Purnatugas
Meskipun lebih rendah dari janji sebesar US$60 miliar pada 2015 dan 2018, hal ini tampaknya bertujuan untuk memberikan sinyal kuat kepada para pemimpin negara yang berkunjung mengenai komitmen China terhadap Afrika.
Dalam pidatonya yang berdurasi 10 menit, Xi menguraikan 10 bidang aksi untuk kerja sama selama tiga tahun mendatang, termasuk konektivitas infrastruktur, perdagangan, keamanan, dan pembangunan ramah lingkungan di mana Beijing secara luas dipandang berupaya meningkatkan ekspor teknologi ramah lingkungan.
Dia juga berjanji untuk menciptakan setidaknya 1 juta lapangan kerja di Afrika.
Xi secara terpisah juga menjanjikan bantuan tambahan sebesar US$280 juta ke negara-negara Afrika, yang dibagi rata antara bantuan militer dan makanan.
Pengumuman tersebut merupakan tanda Beijing ingin menunjukkan komitmennya terhadap benua tersebut, meskipun terjadi perlambatan baru-baru ini dalam pinjaman pembangunan luar negerinya dan ketika Afrika sedang berjuang dengan utang luar negerinya, termasuk utang ke China.
Janji bantuan militer sebesar US$140 juta adalah jumlah terbesar yang telah dianggarkan Tiongkok pada Forum Kerja Sama China-Afrika yang diadakan setiap tiga tahun sekali, yang menandakan semakin pentingnya keamanan dalam hubungan antara Beijing dan mitra-mitranya di Afrika.