Jakarta, mataberita.net — Presiden Prabowo Subianto membuka peluang Indonesia akan mencari pasar ekspor baru usai penetapan tarif resiprokal oleh AS kepada produk Indonesia hingga 32 persen.
Prabowo tak menampik penetapan tarif baru akan membawa dampak berat terhadap industri dalam negeri, terutama di sektor tekstil, garmen, hingga furniture. Namun, menurut dia, Indonesia harus berani untuk membuka pasar baru di negara-negara lain.
“Ya masalah Trump ini, mungkin kita akan mengalami dampak yang yang berat mungkin. Terutama yang bisa kena adalah industri tekstil, sepatu, garment dan furniture ini berat, karena ini padat karya,” tutur Prabowo dalam wawancara dengan tujuh jurnalis senior di kediamannya, Hambalang, Bogor, pada Minggu (06/04/2025).
“Tapi kita akan cari jalan keluar. Kita harus berani mencari pasar baru,” imbuhnya.
BACA JUGA : Pemerintah Pilih Negosiasi Saat Tenggat Tarif Trump 9 April
Prabowo menyebut Indonesia selama ini terlalu dimanjakan oleh ekonomi AS. Sebab, mau tidak mau, Amerika telah mengajarkan sistem ekonomi yang ikut dilakukan Indonesia, terutama soal pasar bebas dan globalisasi yang memegang prinsip tanpa batas.
Menurutnya, Indonesia telah menjadi pengikut setia sistem ekonomi kapitalisme sejak tahun 50-an hingga saat ini. Namun, Prabowo menyebut Indonesia dan ASEAN harus mulai dewasa.
Prabowo mengatakan pada akhirnya semua negara harus melindungi sendiri masyarakatnya. Meski di sisi lain, Amerika telah memaksa banyak negara untuk mengambil pilihan lain.
“Setiap negara harus mengurus dirinya sendiri. Tapi banyak orang mengatakan juga bahwa Amerika memaksa semua negara untuk cari pilihan lain,” ucap Prabowo.
Untuk saat ini, Prabowo mengaku akan mengurus Menko Perekonomian Airlangga Hartarto untuk ke Washington awal Mei mendatang. Menurutnya, pemerintah akan melakukan negosiasi terkait kebijakan baru Trump soal tarif.
“Saya akan kirim Pak Airlangga ke Washington. Kita sudah punya kontak dengan tokoh-tokoh di Washington. Kita akan diskusi, untuk negosiasi. Kita akan negosiasi,” imbuh Prabowo.