Jakarta, mataberita.net- Presiden terpilih Indonesia pada pemilihan umum 2024 Prabowo Subianto menanggapi soal polemik program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Pasalnya Tapera memotong gaji pegawai, tapi tak kunjung dibalikin simpanan tersebut.
Prabowo akan mempelajari dan mencari solusi terbaik. “Kita akan pelajari dan kita cari solusi yang terbaik,” ucapnya di Istana Kepresidenan, pada Kamis (6/6).
Sementara banyak masyarakat yang tidak setuju dengan program iuran Tapera yang memotong gaji pegawai. Bahkan sejumlah buruh menggelar demo hari ini di kawasan Monas. Dan banyak tuntutan disampaikan massa buruh, termasuk menolak iuran Tapera.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga menyebutkan bahwa dalam kebijakan ini, masyarakat pasti akan berhitung seberapa besar gaji yang bakal dipotong.”Iya semua dihitunglah. Biasa. Dalam kebijakan yang baru itu pasti masyarakat juga ikut berhitung, mampu atau nggak mampu, berat atau nggak berat,” ungkapny, Senin (27/5).
Baca Juga : Gimik Jokowi Mulai Lagi
Jokowi Samakan Iuran BPJS Kesehatan dengan Tapera
Lantas mantan Gubernur DKI itu, menyamakan kewajiban iuran tabungan perumahan lewat potongan gaji ini dengan iuran BPJS Kesehatan. Awalnya bagi masyarakat di luar penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan keberatan harus membayar iuran dari gajinya tiap bulan.
Dalam program ini, masyarakat yang awalnya keberatan membayar iuran merasakan sendiri fasilitas kesehatan yang gratis. “Seperti dulu BPJS, di luar yang PBI yang gratis 96 juta kan juga ramai tapi setelah berjalan saya kira merasakan manfaatnya bahwa rumah sakit tidak dipungut biaya,” terang Jokowi.
Eks Wali Kota Solo itu yakin keuntungan-keuntungan bagi masyarakat seperti yang terjadi pada BPJS Kesehatan pasti akan dirasakan juga setelah semua berjalan. Dalam hal ini tabungan perumahan membuat masyarakat lebih mudah untuk memiliki rumah. “Hal-hal seperti itu yang akan dirasakan setelah berjalan. Kalau belum biasanya pro dan kontra,” pungkasnya.