Pekalongan, mataberita.net — Dalam rangka memeriahkan momentum Perayaan Syawalan atau H+7 Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriyah/2024 Masehi, Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dinparbudpora) setempat telah sukses menghelat kegiatan lomba Fotografi. Yang mana dengan mengusung tema ‘Syawalan di Pekalongan Tahun 2024’. Masyarakat secara luas bisa mengabadikan semarak momentum perayaan Syawalan dengan mengirimkan hasil karya foto terbaiknya.
Setelah melalui tahapan penilaian juri, Dinparbudpora telah mengumumkan 6 pemenang hasil karya foto terbaik momentum Syawalan melalui instagram @ticpekalongan pada Minggu (21/04/2024). 6 pemenang foto terbaik itu yakni juara 1 oleh pemilik akun ig @harviyan, juara 2 @gfrmoto, juara 3 @eddoremi_picture, juara favorit 1 @mas.andrehehe, juara favorit 2 @ahmdtopx, dan juara favorit 3 @eby__. Para pemenang mendapatkan uang pembinaan total jutaan rupiah, trophy dan piagam penghargaan.
BACA JUGA : Duka Terpahit Dilewati Kris, Tolak Ukur Sukses Berbeda – Beda
Penyerahan hadiah pemenang dilakukan secara langsung oleh Wali Kota H.A. Afzan Arslan Djunaid (Aaf) didampingi Kepala Dinparbudpora Sabaryo Pramono. Itu berlangsung di Ruang Kerja Wali Kota pada Rabu (24/04/2024). Aaf mengucapkan selamat dan terima kasih kepada para pemenang maupun peserta yang telah berpartisipasi mengikuti lomba Fotografi momentum Syawalan. Tidak hanya event Festival Balon Tambat, namun juga Festival Pemotongan Lopis Raksasa di Kelurahan Krapyak.
Menurut Aaf, animo peserta lomba setiap tahunnya semakin banyak jumlahnya. Bahkan mereka ada yang berasal dari luar kota. “Pesertanya ternyata tidak hanya dari Kota Pekalongan saja, melainkan juga ada dari luar kota seperti Kabupaten Pekalongan, Batang, Kendal, dan sebagainya,” ucapnya. Dia berpesan kepada Dinparbudpora setempat. Pada pelaksanaan lomba serupa di tahun mendatang bisa ada masing-masing juara spesifikasi khusus penggunaan media fotografi lewat handphone dan kamera.
Wali Kota menilai. Kesuksesan suatu event itu bukan hanya dari penyelenggaraan eventnya saja, melainkan juga dilihat dari syiar (penyebarluasan informasi maupun pesan yang terkandung di dalamya) baik melalui publikasi media cetak, media elektronik maupun media sosial. “Bahkan, di media sosial ini bisa membawa kesuksesan penyampaian pesan yang dibagikan ke masyarakat. Eventnya sukses, pemberitaannya sukses, secara syiarnya juga tersampaikan baik. Salah satunya lewat Festival Balon Tambat ini bisa mengajak masyarakat. Agar tidak menerbangkan balon udara liar,” tegasnya.
Sementara itu, Sabaryo Pramono menyebutkan. Ada sekitar 104 peserta yang mengikuti lomba fotografi ini baik dari masyarakat lokal maupun dari luar kota. Yang mana masing-masing peserta berhak mengirimkan maksimal 6 foto terbaiknya di momentum Syawalan. “Untuk kategori penilaiannya meliputi segi artistik foto, pengambilan gambar, dan sebagainya. Harapannya, di event lomba Syawalan tahun mendatang bisa semakin meriah, dan ada spesifikasi kategori sesuai masukan dari Pak Wali Kota Aaf,” tuturnya.
Pemenang Juara II Lomba Fotografi Syawalan yang juga merupakan warga Kendal Muhammad Abdul Ghofur mengaku bersyukur dan senang bisa kembali keluar menjadi pemenang lomba foto. Sebelumnya, dia pernah mengikuti lomba serupa dan juga mendapatkan juara. Dia mengetahui info lomba tersebut dari akun instagram @ticpekalongan yang sudah lama dia ikuti (follow). “Tradisi Syawalan di Pekalongan terutama Festival Balon Tambat sangat spektakuler. Antusias warga yang datang dan mengikuti festival itu banyak sekali,” ujarnya.
“Corak dan warna balonnya tidak kalah cantik seperti festival balon serupa di Wonosobo. Sehingga, untuk memotretnya juga enak, karena balon tersebut memiliki berbagai macam bentuk, coraknya itu menjadikan gambar indah, serta moment human interest menjadi daya tarik tersendiri bagi seorang fotografer untuk mengabadikan,” Kepala Disparbudpora.