Pekalongan, mataberita.net — Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan bersama PT Bank Jateng menyalurkan dana CSR Program Penanganan Kemiskinan untuk Peningkatan Kualitas Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi 17 Kartu Keluarga (KK) Kampung Bugisan yang notabene kurang mampu. Penyerahan dilakukan secara simbolis dari Wali Kota H.A. Afzan Arslan Djunaid (Aaf). Dia didampingi Plh Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Khaerudin dan Lurah Panjang Wetan Kartoyo dan Perwakilan PT Bank Jateng kepada para penerima manfaat.
Itu berlangsung di Ruang Kerja Wali Kota pada Kamis (27/06/2024). Mas Aaf, sapaan akrabnya, mengungkapkan. Kampung Bugisan menjadi salah satu prioritas kawasan kumuh yang akan dituntaskan. Yang mana di wilayah tersebut yang semula terendam banjir rob saat ini sudah mulai teratasi dengan sistem pengendalian banjir dan rob. Dalam program penataan kawasan kumuh ini, ada 20 warga yang direlokasi dari bantaran Sungai Lodji di Kampung Bugisan ke lokasi hunian baru di Klego Bantaran, Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara.
BACA JUGA : Yukz Tanya : Pernikahan Beda Agama Dianggap Tradisi Biasa, Boleh Kan?
“Pemkot Pekalongan melalui Dinperkim menginisiasi program penataan kawasan kumuh. Salah satunya di Kampung Bugisan. Sebelumnya, ada bantuan senilai Rp50 juta dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Namun ternyata masih kurang. Sehingga, kami usulkan lewat dana CSR PT Bank Jateng dan Alhamdulillah bisa terealisasi,” ucap Aaf. Dia menyebutkan. Adapun total bantuan CSR ini sejumlah Rp170 juta yang dibagi rata kepada 17 KK yang ada di Kampung Bugisan. Sehingga, masing-masing mendapatkan bantuan uang tunai senilai Rp10 juta.
Wali Kota berharap. Sedikit banyak bantuan CSR ini bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi penerima manfaat. “Seperti untuk ongkos tukang atau membeli material. Mudah-mudahan bisa bermanfaat bantuan ini. Tadi juga ada masukan dari warga, bahwa masalah banjir di Kampung Bugisan ini perlahan sudah mulai teratasi. Tetapi, masih ada kekurangan sarpras pompa-pompa. Sehingga, ketika hujan turun, rumah mereka terkadang masih ada rembesan dan kalau hujan surutnya lama,” terangnya.
“Oleh karena itu, Pemkot berupaya memenuhi usulan warga tersebut secara bertahap agar aktivitas warga disana bisa jauh lebih nyaman,” tegas Aaf. Sementara itu, Khaerudin menyambut baik atas partisipasi dan kepedulian PT Bank Jateng yang telah menggelontorkan dana CSRnya kepada masyarakat yang membutuhkan. Pihaknya optimis, di tahun 2024 ini, permasalahan pemukiman kumuh di Kampung Bugisan bisa segera teratasi. Sebelumnya, bantuan pembangunan rehabilitasi rumah, perorang atau KK sudah mendapatkan Rp 50 juta dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
“Namun, melalui program ini, kami mendorong partisipasi warga secara swadaya. Usai kami hitung dan kroscek, dari 20 WTP, 17 diantaranya mereka memiliki kemampuan financial yang kurang. Sehingga, kami mencoba mengusulkan bantuan dana CSR dari PT Bank Jateng. Tambahan bantuan CSR Rp10 juta ini bisa dimanfaatkan untuk ongkos tukang, pengecatan, ataupun memplester dinding atau lantai rumah,” pungkas Wali Kota.