Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

Pemerintah Ingin Tempatkan Indonesia Sebagai Pemain Kunci Dalam Rantai Pasok Global, Salah Satunya Pada Ekosistem Kendaraan Listrik

Foto : Pemerintah Ingin Tempatkan Indonesia Sebagai Pemain Kunci Dalam Rantai Pasok Global, Salah Satunya Pada Ekosistem Kendaraan Listrik

Jakarta, mataberita.net — Pemerintah ingin menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam rantai pasok global, salah satunya pada ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat meresmikan pabrik bahan katoda baterai lithium, PT LBM Energi Baru Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Kendal, pada Selasa (08/10/2024).

“Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa Indonesia tidak boleh lagi hanya menjadi eksportir bahan mentah. Jadi Indonesia ini harus bisa menciptakan nilai tambah di negeri sendiri dengan membangun industri hilir yang kuat dan menempatkan diri sebagai pemain kunci dalam rantai pasok global,” ujar Luhut.

“Hilirisasi itu saat ini bukan hanya kata-kata, tetapi strategi besar untuk mempercepat kemajuan Indonesia terutama di sektor yang akan mendominasi masa depan seperti ekosistem kendaraan listrik, Electric Vehicle (EV),” sambungnya.

Sebabnya, Luhut menyambut baik peresmian pabrik bahan katoda baterai lithium, PT LBM Energi Baru Indonesia. Pabrik tersebut memiliki total nilai investasi mencapai US$350 juta atau sekitar Rp 5 triliun.

PT LBM Energi Baru Indonesia disebut mampu memproduksi Lithium Iron Phosphate (LFP) Cathode Material dengan total kapasitas produksi mencapai 120 ribu ton per tahun.

Ekspansi fasilitas produksi bahan katoda LPF ini merupakan sebuah proyek yang terwujud melalui rencana kemitraan investasi strategis antara konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) dan Changzhou Liyuan New Energy Technology.

BACA JUGA : Vietnam Berencana Bangun Kereta Cepat Senilai Rp1.031,8 Triliun Tanpa Bantuan Asing, Semaksimal Gunakan Pendapatan Negara

“Investasi antara INA dan Changzhou Liyuan New Energy Technology diharapkan akan berperan penting dalam memenuhi permintaan global terhadap baterai LFP, yang didorong oleh semakin meningkatnya penetrasi kendaraan listrik (EV) di seluruh dunia,” terang Luhut.

Kemitraan strategis ini berfokus pada bahan katoda LFP yang mewakili nilai tambah tertinggi dalam rantai nilai baterai, sehingga memungkinkan fasilitas ini untuk memanfaatkan peluang yang dihadirkan oleh pasar yang berkembang tersebut.

Pada 2030, Indonesia diperkirakan akan melayani pasar senilai sekitar US$10 miliar dalam bahan aktif katoda LFP, sehingga dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi transisi global menuju energi bersih.

Investasi ini juga merupakan bukti daya tarik Indonesia sebagai negara untuk hilirisasi rantai pasok dan diperkirakan kurang lebih sekitar 3 juta kendaraan listrik, kebutuhan baterai lithium diseluruh dunia akan dipenuhi oleh Indonesia pada 2030.

“Ini bukan sekadar pabrik, tetapi juga fondasi dari ekosistem EV Indonesia yang terintegrasi. Melalui penyempurnaan rantai produksi baterai lithium, tidak kurang dari 3 juta unit kendaraan listrik di seluruh dunia akan dipenuhi kebutuhan baterai lithiumnya oleh industri di Indonesia,” tambahnya.

CEO Changzhou Liyuan Shi Junfeng mengatakan PT LBM Energi Baru Indonesia adalah produsen katoda pertama di luar China, di mana pengoperasian tahap awalnya memiliki arti penting bagi peningkatan keamanan pasokan dari rantai pasok energi baru global.

“Pabrik material katoda baterai lithium di Kendal ini merupakan produsen pertama diluar China. Dan awal ini punya arti penting untuk peningkatan keamanan pasokan dari rantai pasok energi baru global,” ujar Shi.

Sementara itu, kerja sama ini merupakan pencapaian penting lainnya dari kerja sama strategis menyeluruh antara China dan Indonesia. Usulan investasi strategis di LBM New Energy (AP) juga sepenuhnya menunjukkan pandangan ke depan dan komitmen jangka panjang INA dalam industri energi baru global.

“Proyek ini akan memungkinkan Changzhou Liyuan dan INA untuk mencapai kerja sama strategis yang lebih erat. Ke depannya, Changzhou Liyuan akan memberikan kontribusi yang bermakna bagi pembangunan Indonesia dan industri energi baru global,” jelas Shi.

Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah mengatakan pertumbuhan pesat dalam permintaan LFP, didorong oleh peralihan global menuju EV dan energi terbarukan, menghadirkan peluang besar bagi Indonesia.

“Adanya peralihan global menuju EV dan energi yang terbarukan serta adanya permintaan tinggi LFP. Itulah peluang besar bagi Indonesia yang tentunya kami manfaatkan,” ujar Ridha.

Seiring dengan munculnya LFP sebagai salah satu bahan kimia utama dalam teknologi baterai, inisiatif seperti ini dapat turut memposisikan Indonesia sebagai pemain penting dalam ekosistem baterai global.

“Dengan membangun kemampuan produksi yang kuat, Indonesia semakin siap untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat atas bahan katoda LFP di masa depan,” pungkasnya.

Sejak beroperasionalnya pabrik ini, perusahaan menyerap 2.000 lapangan kerja di mana 92 persen di antaranya adalah tenaga kerja lokal, khususnya dari Kendal.

Leave a Reply