Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

PDIP Setuju KPK Jadi Lembaga Permanen, Dorong Revisi UU

Foto : PDIP Setuju KPK Jadi Lembaga Permanen, Dorong Revisi UU

Jakarta, mataberita.net — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP menilai wacana revisi UU KPK patut dipertimbangkan. Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto menyoroti praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) yang belakangan semakin merajalela.

Dia ingin Indonesia seperti Singapura yang bisa maju dengan SDM unggul dan supremasi hukum yang kuat.
“Maka sebagai sebuah ide dan gagasan itu sangat membumi dan juga sangat visioner,” kata Hasto di Sekolah Partai usai memperingati Bulan Bung Karno, pada Kamis (06/06/2024).

Dia menyebut keinginan PDIP untuk memperkuat supremasi hukum sebetulnya telah dilakukan saat mengusulkan nama Mahfud MD pada Pilpres lalu. Menurutnya, keputusan Megawati mendorong Mahfud bukan terkait dengan uang.

PDIP, kata Hasto, meyakini Mahfud sebagai sosok yang memiliki konsep pemberantasan KKN. Dia mencontohkan kasus korupsi timah di Kejagung yang angkanya mencapai Rp300 triliun dan karenanya KPK harus diperkuat.

“Nah, dan di situlah infrastruktur yang dibangun adalah penguatan KPK,” ungkap Hasto

BACA JUGA : Dhony Rahajoe Terus Terang soal Alasan Mundur Jadi Wakil Kepala OIKN

Dia mengatakan bahwa pendirian KPK oleh Ketua Umumnya, Megawati Soekarnoputri saat menjadi presiden ingin agar KPK menjadi lembaga permanen, bukan komisi. Menurut dia, karena alasan itu pula PDIP kemudian mengusung Mahfud.

“Sehingga tidak lagi sifatnya komisi yang semi permanen jadi komisi, tapi sifatnya justru kelembagaan yang permanen, itu gagasan dari Ibu Mega sebagai satu kesatuan konsepsi dengan mengajukan Prof Mahfud,” pungkasnya.

Sayangnya, lanjut Hasto, gagasan Mahfud untuk memperkuat dan mereformasi sistem hukum kalah dengan kekuatan bansos selama pilpres. Kekuatan bansos menurut dia telah diakui lewat dissenting opinion dalam putusan MK terkait sengketa pilpres.

“Ini diakui loh oleh disentting opinion. Dikalahkan dengan abuse of power dari Presiden,” tegas Hasto.

Wacana revisi UU KPK sebelumnya disampaikan Ketua Komisi III DPR RI sekaligus politikus PDIP Bambang Pacul Wuryanto dalam rapat dengar pendapat dengan Dewan Pengawas (Dewas) KPK di kompleks parlemen, pada Rabu (05/06/2024).

Pacul mengatakan pihaknya terbuka untuk menata ulang UU KPK karena menuai banyak perdebatan selama ini di publik. Di sisi lain, UU KPK kata dia juga telah berusia lama sejak direvisi terakhir pada 2019.

“Kita bisa lakukan revisi karena ini sudah 2019 juga, UU-nya lah, udah lima tahun lah. Bisa kita tata ulang karena banyak yang komplain juga. Itu kira-kira,” ujar Pacul.

Leave a Reply