Jakarta, mataberita.net- Hubungan Presiden Joko Widodo dengan Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) renggang. Pasalnya banyak isu yang viral dimana Jokowi diduga menghianati partai berlogo banteng itu yang juga partainya sendiri.
Dimana partai yang bermoncong putih itu telah berhasil mengantarakan Jokowi dua periode menjadi Presiden Republik Indonesia.
Namun akhir akhir ini mulai muncul sinyal yang meminati Jokowi menjadi pemimpin partai politik yang sudah Berjaya atau eksis, agar mantan Gubernur DKI itu masih memiliki kekuatan politik di pemerintahan yang dipimpin Prabowo dan Gibran kedepan.
“Dengan Pak Jokowi memimpin partai politik, pasti partai politik yang dipimpin Pak Jokowi akan mengamankan, mengawal sepenuhnya pemerintahan terpilih Prabowo-Gibran,” sebut Bendahara Umum Pro Jokowi (Projo) Panel Barus, seperti dikutip pada Minggu, (2/6).
Memimpin parpol akan menjadi langkah Jokowi untuk ikut memastikan kemajuan pembangunan Indonesia. Yang dimana juga masyarakat saat ini masih percaya dengan kepemimpinan Presiden Jokowi.
Baca Juga : Prabowo Lebih Prioritaskan PDI-P Ketimbang Jokowi
Maka dari itu, Jokowi diminta tak terlalu terburu-buru pensiun dari dunia politik. Pasalnya ia diminta untuk ikut bersama-sama memastikan cita-cita Indonesia emas 2045 agar tercapai.
Saat ditanyain ke Panel partai politik apa yang disarankan Projo untuk Jokowi, “Enggak mungkin PDI-P, enggak mungkin juga PKS,” sembari tertawa.
Isu sebelumnya, Jokowi mendapatkan sejumlah tawaran setelah hubungannya memburuk dengan PDI-P. Ia mulai didorong untuk masuk ke Partai Golkar, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Malahan Jokowi mengungkapkan bahwa dirinya nanti setelah usai hengkang dari kursi Presiden pada Oktober 2024 mendatang, ia ingin kembali ke Solo.
“Saya akan Kembali ke kota saya Solo sebagai rakyat biasa,” tukas Jokowi sambil menghela nafas dan tertawa.