Jakarta, mataberita.net — Dua pabrik sepatu di Tangerang, Banten, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal terhadap 4.000 karyawan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Septo Kalnadi mengatakan PHK massal itu terjadi di dua perusahaan, yakni PT Adis Dimension Footwear dan PT Victory Ching Luh.
“Total 4000-an pekerja (terkena PHK dari dua pabrik sepatu di Kabupaten Tangerang),” ucap Septo, pada Kamis (06/03/2025).
Septo mengungkapkan dua pabrik sepatu itu mengajukan izin PHK kepada pemerintah daerah sejak tahun lalu. Ia menyebut proses PHK sudah berlangsung sejak November 2024.
BACA JUGA : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sebut Indonesia Masih Kekurangan Insinyur
Ia menuturkan penyebab utama PHK massal karyawan dua pabrik sepatu itu karena masalah pesanan. Order yang diterima PT Adis Dimension Footwear serta PT Victory Ching Luh terus berkurang.
Tetapi, Septo menjamin pemerintah bakal mendampingi proses pencairan hak-hak korban PHK tersebut.
“Hak (korban PHK) sedang berproses dipenuhi,” imbuhnya.
PHK diklaim menyasar banyak anggota dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI). Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea lantas mendorong pemerintah segera membentuk satuan tugas khusus demi meredam badai PHK.
Senada dengan Disnakertrans Banten, Andi mengatakan penyebab PHK adalah lesunya permintaan dari pembeli. Tetapi, ada perbedaan rincian angka PHK menurut versi buruh.
Ia mengatakan ada 1.500 korban PHK di PT Adis Dimension Footwear dan 2.000 lainnya di PT Victory Ching Luh. Andi mengatakan PHK dilakukan perusahaan secara bertahap.
“Masih dilakukan komunikasi (antara) serikat pekerja dengan perusahaan agar PHK tidak meluas. Sebagai Presiden KSPSI, saya meminta kepada pemerintah segera membentuk task force khusus masalah PHK dan harus lintas kementerian,” terangnya saat dikonfirmasi.
“Hak-hak (korban PHK) terpenuhi dan intensif komunikasi antara pengurus SPSI tingkat perusahaan dengan manajemen perusahaan agar hak-hak karyawan dipenuhi,” tambah Andi.
KSPN kini berupaya membantu menyalurkan para anggotanya yang terdampak PHK tersebut. Harapannya, para buruh bisa diterima bekerja di industri sepatu lain.
Ia mengklaim sudah ada lampu hijau dari pabrik lain, walaupun berbeda wilayah. Tetapi, Andi tak merinci lebih lanjut pabrik mana yang dimaksud.