Jakarta, mataberita.net — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginvestigasi dugaan manipulasi saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) milik Prajogo Pangestu.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan setiap temuan akan dievaluasi sesuai dengan peraturan dan standar yang berlaku.
“Apabila terbukti ada pelanggaran, OJK akan melakukan penegakan hukum secara tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” tuturnya dalam keterangan tertulis, pada Kamis (03/10/2024).
Dugaan manipulasi saham BREN dan CUAN mengemuka beberapa waktu lalu. Saat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Oktober 2023 lalu, harga saham BREN ditawarkan sebesar Rp780 per saham. Hanya berselang beberapa bulan, BREN kemudian mencapai harga tertinggi sepanjang masanya pada Mei lalu dengan harga R12.200.
BACA JUGA : Komisi Pemberantasan Korupsi Geledah Sejumlah Lokasi di Jawa Timur
Artinya kenaikan harga saham BREN mencapai 1.464 persen.
Harga saham BREN kemudian anjlok usai dikeluarkan dari indeks FTSE Russell lantaran dinilai tak memenuhi syarat jumlah saham beredar (free float). Adapun salah satu syarat perusahaan publik masuk FTSE Global Equity Index adalah memiliki jumlah free float di atas 5 persen.
Sedangkan empat pemegang saham BREN disebut menguasai 97 persen saham.
Akibatnya, saham BREN menyentuh auto reject bawah (ARB) pada perdagangan 23 September lalu di posisi Rp7.075. Pada perdagangan Kamis (03/10/2024), harga saham BREN terus anjlok ke level Rp6.850, turun 125 poin atau 1,79 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Sementara itu, saham CUAN melakukan initial public offering (IPO) dengan harga Rp200 per saham pada Maret 2023 lalu. CUAN sempat meroket 6.775 persen ke level harga tertinggi Rp13.750 per saham.
Pada perdagangan Kamis (03/10/2024), harga saham CUAN telah anjlok ke level Rp7.275, turun 175 poin atau 2,35 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya.