mataberita.net- Ketua Komite Investigasi Aleskandr Bastrykin mendesak Negara Rusia menerapkan kembali hukuman mati untuk kejahatan kekerasan tertentu. Dimana secara efektif Moskow menangguhkan hukuman mati pada akhir tahun 1990-an sebagai syarat untuk bergabung dengan Dewan Eropa. Semua tidak berjalan tidak mulus. Pada tahun 2022 Rusia keluar dari Dewan Eropa, menuduh Barat mempersenjatai organisasi itu untuk memberikan tekanan pada Moskow dan berupaya memaksakan “agenda politik dan nilai-nilai ‘progresif’-nya sendiri”.
Bastrykin menyebut bahwa kejahatan dengan kekejaman yang dilakukan di Rusia telah meningkat dibandingkan dengan era Soviet. Menurutnya pengadilan harus diizinkan untuk menjatuhkan hukuman mati kepada penjahat yang melakukan kekerasan, seperti teroris, pembunuh berantai, dan mereka yang melakukan kejahatan terhadap anak-anak. “Saya pendukung hukuman mati,” katanya.
“Mengapa kita tidak mencabut moratorium dan mengembalikan hukuman mati ke dalam undang-undang, mengingat jumlah kejahatan dengan kekerasan meningkat?” lanjut dia, seperti dikutip pada Senin (01/7).
Baca Juga : Kemudahan Keimigrasian bagi Jemaah Calon Haji asal Indonesia Segera Hadir di Solo dan Surabaya
Bastrykin mengutip serangan pada bulan Maret di gedung konser di Moskow oleh teroris yang terkait dengan ISIS, yang menyebabkan 145 orang tewas. Polisi telah menahan beberapa tersangka, termasuk keempat pria bersenjata yang menyerbu tempat tersebut dan membakarnya. “Di masa Soviet, seseorang bisa dijatuhi hukuman mati karena membunuh dua atau tiga orang. Sedangkan untuk hari ini, tersangka bisa diancam hukuman maksimal penjara seumur hidup,” tegasnya.
Bastrykin menegaskan tahun lalu saja, penegak hukum menyelidiki 23.700 pelanggaran terhadap anak, termasuk 246 pembunuhan, 1.870 kasus pemerkosaan, dan lebih dari 6.800 kejahatan seksual lainnya. Bukanlah pejabat Rusia pertama yang mengusulkan penerapan kembali hukuman mati terutama untuk kejahatan berat.
Namun Presiden Vladimir Putin sejauh ini menolak untuk secara terbuka mendukung gagasan ini.