Jakarta, mataberita.net — Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengungkap pengusaha jalan tol punya kecenderungan hanya memperbaiki jalan mereka saat hendak menaikkan tarif.
Dody mengatakan hal itu terjadi karena badan usaha jalan tol (BUJT) harus memenuhi standar pelayanan minimal (SPM). Bila SPM tidak terpenuhi, kenaikan tarif tol akan ditunda.
“SPM itu kan mesti kita uji benar. Kita harus memastikan bahwa para badan usaha jalan tol ini tidak hanya fokus ngurusin SPM-nya hanya pada saat dia mau minta kenaikan tarif,” tutur Dody di Kantor Kementerian PU, Jakarta, pada Jumat (11/04/2025).
“Sepertinya kemarin-kemarin begitu (perbaikan hanya saat ingin menaikkan tarif),” ucapnya.
BACA JUGA : OJK Minta Bank Blokir 10.016 Rekening Terkait Judol
Kementerian PU pun mengambil langkah mencegah hal itu. Dody menerjunkan petugas untuk mengecek kelayakan jalan tol secara berkala.
Dody mengatakan Kementerian PU akan memberikan kenaikan tarif tol. Akan tetapi, Kementerian PU akan melakukan proses pengecekan dengan ketat.
“Sekarang lagi kita pastikan terus-terusan. Secara berkala sekarang tim turun. Tim dari Jalan Bebas Hambatan, tim dari BPJT turun,” katanya.
Sebelumnya, pemerintah menunda kenaikan tarif tol dalam dua bulan terakhir. Penundaan dilakukan dengan alasan mengurangi beban masyarakat yang hendak mudik Lebaran.
Dilansir CNBC Indonesia, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU menyebut ada 22 jalan tol yang siap menaikkan tarif. Kenaikan akan berlaku mulai Mei hingga Desember 2025.
Daftar tol yang tarifnya akan naik adalah Cikampek-Purwakarta-Padalarang; Padalarang-Cileunyi; Palimanan-Kanci, Cibitung-Cilincing seksi 2, 3, 4; Jakarta-Bogor-Ciawi; Prof. Dr. Ir. Soedijatmo, dan Cimanggis-Cibitung seksi 1 dan 2A.
Lalu tol Ngawi-Kertosono; Kanci-Penjagan; Gempol-Pasuruan; Solo-Mantingan-Ngawi; Belawan-Medan-Tanjung Marawa; Surabaya-Gempol; Ujung Pandang seksi 1-3; Semarang-Batang; Pemalang-Batang; dan Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.
Selanjutnya, tol Semarang-Solo; Jakarta Outer Ring Road; Pejagan-Pemalang; Cinere-Jagorawi; dan Cengkareng-Kunciran.
