Jakarta, mataberita.net- Terbongkar semua kelakuan Eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo alias SYL. Ia pernah memaksa anak buah untuk dibelikan iPhone yang harganya Rp 34 juta pakai uang Kementan.
Hal itu dibongkar Ketua Kelompok Substansi Keuangan Barang Milik Negara, Roro Nina Murdiana dalam sidang lanjutan kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menimpa SYL.
“Arahan Bapak untuk dibelikan HP,” sebut Roro, seperti dikutip pada Rabu (22/5).
Dalam sidang kesaksian itu, Roro mengatakan SYL langsung menyebut spesifik tipe Iphone yang ia inginkan. Permintaan itu disampaikan melalui ajudan Syahrul, Panji Hartanto, pada 15 Februari 2023 lalu.
“Dibelikan HP karena mintanya tipe yang disebut, diserahkan ke Panji,” kata Roro.
Baca Juga : Anak Menteri Ancam Mutasi Pejabat Kementerian
Dalam lanjutan sidang SYL kali ini masih memeriksa saksi dari Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK.
Jaksa KPK menghadirkan enam pejabat di Kementerian Pertanian dari berbagai bidang. Mulai dari ;
- Dirjen Perkebunan Andi Nur Alamsyah,
- Sekretaris Badan Karantina Wisnu Haryana,
- Fungsional Perencanaan Muda Badan Karantina Lucy Anggraini,
- Sekretaris Badan Penyuluhan Siti Munifah,
- Ketua Kelompok Substansi Keuangan Barang Milik Negara Roro Nina Murdiana,
- Kabag Keuangan Badan Ketahanan Pangan Sugiarti.
Tak hanya Roro, Dirjen Perkebunan Andi Nur Alamsyah mengaku sempat diminta untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan permintaan sejumlah uang untuk keperluan Menteri Syahrul Yasin Limpo.
Andi menjelaskan bahwa pernah diminta uang Rp 450 juta oleh mantan Sekjen Kementerian Pertanian dan Rp 50 juta oleh ajudan Syahrul bernama Panji Hartanto.
“Ada Rp 450 juta untuk kepentingan Pak Menteri. Dalam suatu acara diminta Rp 50 juta untuk pembelian Iphone 13 atau 14, tapi tak dipenuhi,” ujar Andi dalam sidang.
Andi kemudian mengatakan permintaan tersebut ia tolak karena di luar anggaran Direktorat Jenderal Perkebunan dan ketentuan yang berlaku di Kementerian Pertanian.
Walau begitu, Andi mengungkap Kasdi dan Panji beberapa kali juga memaksa agar permintaan itu dipenuhi. “Biasanya Pak Kasdi mengatakan Pak Menteri nanti marah, lo, kalau tidak dipenuhi,” sebutnya.