Jakarta, mataberita.net — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bakal melibatkan mahasiswa untuk mengembangkan program cetak sawah satu juta hektare. Sebagai imbalan, pemerintah menjanjikan pendapatan minimal Rp10 juta per bulan.
Amran menuturkan saat ini pihaknya telah melibatkan 3.000 mahasiswa melalui program Merdeka Belajar ke lapangan.
Para mahasiswa itu didorong untuk menciptakan klaster pertanian modern dengan teknologi. Menurutnya, pertanian modern adalah yang menggunakan teknologi tinggi.
Nantinya, yang mengoperasikan dan mengelola teknologi pertanian itu adalah mahasiswa atau generasi muda.
“Kemudian pendapatannya diberikan kepada mereka. Kami hitung minimal Rp10 juta per bulan,” ujar Amran di Kantor Kementan, Jakarta, pada Kamis (19/09/2024).
BACA JUGA : Pertamina Patra Niaga Semakin Perkuat Perannya Dukung Pemerintah Kurangi Emisi Karbon di Sektor Penerbangan
Amran mengatakan generasi muda adalah ujung tombak kemajuan Indonesia. Ini mengingat Indonesia memiliki bonus demografi.
Artinya, sekitar 50 persen hingga 60 persen penduduk merupakan masyarakat usia produktif.
“Kata kuncinya (anak muda) diberi ruang untuk untung dan beri teknologi tinggi,” kata Amran.
Program cetak sawah satu juta hektare sendiri akan dilakukan di lahan rawa dan biasa untuk mengantisipasi perubahan iklim yang bisa mengganggu produksi beras.
Amran menyebut percepatan itu merupakan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan presiden terpilih, Prabowo Subianto. Pasalnya, saat ini telah terjadi darurat pangan yang tidak lagi bisa ditunda.