Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

Menpan RB Abdullah Azwar Anas, Mengaku di Kejar-kejar Orang Kementerian Minta Kenaikan Tunjangan Kinerja

Foto : Menpan RB Abdullah Azwar Anas, Mengaku di Kejar-kejar Orang Kementerian Minta Kenaikan Tunjangan Kinerja

Jakarta, mataberita.net — Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Abdullah Azwar Anas mengaku dikejar-kejar orang kementerian yang meminta kenaikan tunjangan kinerja (tukin).

Awalnya, Anas mengenalkan Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kemenpan RB Erwan Agus Purwanto kepada para kepala daerah. Ia menyebut Erwan adalah anak buahnya yang kerap dikejar-kejar masalah kenaikan tukin.

“Pak Erwan ini adalah Deputi RB, beliau murah senyum, tapi untuk menaikkan nilai (Reformasi Birokrasi/RB) gak gampang,” tutur Anas dalam SAKIP Award 2024, dikutip dari YouTube Kemenpan RB, pada Rabu (02/10/2024).

“Jadi, dikejar-kejar orang terus ini (Kemenpan RB). Rata-rata kementerian sekarang minta nilai RB-nya naik karena supaya tunjangan kinerjanya naik, hari-hari ini,” katanya.

Anas menegaskan birokrasi memang menjadi engine dari sebuah negara. Ia mencontohkan mobil tanpa mesin tak akan jalan, begitu pula negara tanpa Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengurus birokrasi.

Kendati, ia menyinggung birokrasi seakan musuh bagi generasi milenial dan generasi Z.

BACA JUGA : Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Lapor Pada Kemenpan RB Tentang Penyalahgunaan Anggaran Stunting di Daerah

“Birokrasi ini boleh dibilang penting atau gak penting. Sayangnya, begitu ngomong birokrasi, anak-anak gen Z dan milenial itu agak malas. Karena birokrasi itu identik dengan keruwetan dan masalah, betul tidak? Inilah pekerjaan rumah (PR) kita semua bagaimana ini kita bereskan bersama,” tuturnya.

Menpan RB Anas lalu membocorkan ‘jalan tol’ agar pemerintah daerah bisa mendapatkan nilai RB yang bagus. Pertama, tindakan yang berdampak pada penanganan kemiskinan.

Kedua, peningkatan investasi di daerah. Ketiga, percepatan prioritas aktual presiden, seperti belanja produk dalam negeri melalui e-katalog.

“Ini investasi naik berapa, kemiskinan turun berapa, kemiskinan ekstrem berapa, langsung dicek. Begitu kemiskinannya tetap tinggi, turunnya sedikit, kemiskinan ekstremnya masih tinggi, itu nilai lainnya langsung agak pelan. Jadi, kuncinya dampak,” terang Anas.

“Bapak (kepala daerah) belanjanya berapa lewat e-katalog? Dan saya ingin sampaikan belanja e-katalog bapak harus tawar. Harga katalog itu tidak fix, bapak bisa tawar sampai 30 persen. Jadi, kalau tim pengadaan bilang tidak bisa ditawar, itu keliru,” pungkasnya.

Selain itu, Anas mengatakan Presiden Joko Widodo dan presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto punya concern terhadap sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE). Ia menyebut semakin sedikit aplikasi akan membuat nilai RB pemda dan kementerian/lembaga (K/L) lebih bagus.

Leave a Reply