Jakarta, mataberita.net — Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menyerukan pembentukan satuan tugas (Satgas) PHK seiring kebijakan tarif baru impor ke Amerika Serikat yang ditetapkan Presiden Donald Trump.
Presiden KSPI Said Iqbal memprediksi lebih dari 50 ribu pekerja di Indonesia berpotensi terkena PHK buntut produk ekspor Indonesia ke AS dikenakan tarif imbal balik dengan angka senilai 32 persen.
“Jadi Satgas PHK ini antisipasi terhadap bisa enggak, tidak terjadi PHK, kemudian kalau terjadi PHK, hak-hak buruh harus dibayar atau Satgas PHK ini merekomendasi kepada pemerintah untuk renegosiasi kepada pemerintah Amerika Serikat,” tutur Said dalam konferensi pers, pada Sabtu (05/04/2025).
Ia mengatakan gagasan pembentukan Satgas PHK telah disampaikannya ke Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad saat silatuhrami dalam momen Idulfitri beberapa waktu lalu.
BACA JUGA : China Balas Kebijakan Tarif Resiprokal Presiden AS
Said menyebut Satgas harus berisi Menaker, Serikat Buruh dan DPR, tanpa perwakilan pengusaha. Ia mengklaim Dasco merespons positif gagasan itu.
“Mudah-mudahan Satgas PHK ini mengantisipasi gelombang badai PHK, gelombang kedua setidak-tidaknya tidak menimbulkan gejolak, kalau PHK dimana-mana, kami turun ke jalan, pasti, oleh karena itu Satgas mengantisipasi itu,” ujar Said.
Selain Satgas, KSPI juga merekomendasikan agar pemerintah melakukan negosiasi dengan Pemerintah AS.
“Kedua kami sarankan dan kami sampaikan juga kepada beliau yaitu melakukan renegosiasi antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Amerika, terhadap neraca perdagangan,” ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Said turut mengkritik pernyataan Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) yang mengungkap tiga cara Presiden RI Prabowo Subianto dalam menghadapi kebijakan tarif baru impor oleh Presiden AS Donald Trump.
Kebijakan itu antara lain memperluas mitra dagang RI hingga hilirisasi.
Menurutnya, cara-cara yang disampaikan PCO adalah solusi jangka panjang. Sementara tarif Trump akan berdampak saat ini.
“Semua jangka panjang, enggak bisa mengantisipasi PHK, kami orang lapangan bukan orang yang hanya omong-omong saja,” beber dia.