Jakarta, mataberita.net — Korea Selatan (Korsel) akan meningkatkan pasar obat hewan menjadi 4 triliun won atau sekitar Rp45,44 triliun (asumsi kurs Rp11,36 per won) pada 2035 sebagai upaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut.
Pemerintah Korsel melalui Kementerian Pertanian nantinya meningkatkan ekspor obat hewan hingga lima kali lipat menjadi 1,5 triliun won. Upaya dilakukan dengan mendirikan 15 perusahaan farmasi hewan dengan target pendapatan tahunan masing-masing setidaknya 50 miliar won selama 10 tahun ke depan.
Dikutip dari Yonhap News Agency, pada Rabu (02/04/2025), rencana itu muncul di tengah meningkatnya permintaan produk farmasi hewan di seluruh dunia, dipicu peningkatan kepemilikan hewan peliharaan, konsumsi produk ternak, dan penyakit menular pada hewan.
Untuk mencapai target itu, pemerintah akan memulai proyek penelitian dan pengembangan (R&D) berskala besar untuk menciptakan teknologi inti yang dibutuhkan dalam pengembangan obat baru, dan vaksin untuk penyakit hewan menular.
BACA JUGA : Jaga Perbatasan, Ratusan Prajurit TNI AD Dikirim ke Papua
Pemerintah juga berencana memperluas infrastruktur bagi industri farmasi hewan dan mengadopsi langkah-langkah guna memperkuat kualitas dan keamanan obat hewan serta mempercepat proses pengembangan obat baru.
Nantinya, pemerintah akan mendorong undang-undang khusus yang untuk mendukung industri tersebut.
Untuk memperluas ekspor, kementerian berencana untuk meningkatkan pedoman praktik produksi yang baik bagi obat hewan agar selaras dengan standar global dan berupaya untuk bergabung dengan skema kerja sama inspeksi Farmasi internasional pada 2038 sebagai bagian dari upaya untuk mendapatkan pijakan di pasar Amerika dan Eropa.
“Kementerian akan berupaya untuk membina pertumbuhan industri obat hewan dalam jangka menengah hingga panjang untuk menjadikannya mesin pertumbuhan baru bagi perekonomian,” imbuh Menteri Pertanian Song Mi-ryung.