Jakarta, mataberita.net — Polisi menyebut korban ledakan yang terjadi di Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat harus menjalani tindakan amputasi pada kaki dan tangan.
“Tangannya diamputasi, kaki diamputasi,” ungkap Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan, pada Jumat (14/06/2023).
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara menjelaskan insiden ledakan yang terjadi pada Rabu (12/06/2024) sekitar pukul 13.50 WIB itu bermula saat seorang saksi yang sedang berjualan di depan rumah korban mendengar suara ledakan.
Setelahnya, saksi lantas melaporkan peristiwa itu ke Ketua RT setempat untuk menghubungi mobil Siaga Desa. Kemudian, mobil itu tiba di lokasi dan membawa korban ke rumah sakit terdekat.
Selang beberapa waktu kemudian, tim Jibom Brimob Polri dan Jibom Sat Brimob Polda Metro Jaya tiba di lokasi untuk melakukan cek TKP.
“Dan tanggal 13 Juni 2024, tim dari Puslabfor Polri melakukan cek TKP untuk menyelidiki penyebab ledakan,” ujarnya.
BACA JUGA : Dalam Rangka Upacara HUT Kemerdekaan ke-79, Jokowi Undang Tamu Kenegaraan di IKN
Tim Densus 88 Antiteror hingga Gegana Brimob ikut turun tangan menyelidiki insiden ledakan yang terjadi di Desa Ligarmukti, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Rabu (12/6).
Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan ledakan itu diduga berasal dari potassium chloride. Akan tetapi, kata Rio, hal ini akan didalami lebih lanjut oleh tim Densus 88 dan Sat Gegana.
“Jadi terjadi ledakan dari potasium chloride. Peruntukannya untuk apa, masih didalami sama Densus 88 dan Sat Gegana Kepala Dua,” ucap Rio, Jumat (14/06/2024).
“Kenapa saya melibatkan Densus? Karena takutnya nanti ada keterkaitan dengan teroris. Jadi hasilnya belum bisa diumumkan,” tuturnya.