Mataberita.net- Konglomerat asal Kalimanatn Selatan (Kalsel) Andi Syamsuddin Arsyad alias Haji Isam yang merupakan pengusaha batu bara terseret kasus dugaan manipulasi batu bara Adani Group.
Andi Syamsuddin Arsyad sapaan Haji Isam Lahir di Bone, Sulawesi Selatan, dari keluarga sederhana, ia memulai perjalanannya dari titik nol.
Haji Isam dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Pasalnya Isam pernah menjabat sebagai Wakil Bendahara Tim Pemenangan Jokowi – Ma’ruf Amin.
Kedekatannya dengan Jokowi terlihat saat Presiden Jokowi meresmikan pabrik biodiesel JAAR beberapa waktu lalu.
Namun, mulai mencuat nama Haji Isam setelah PT Jhonlin terseret dalam kasus dugaan manipulasi batu bara yang melibatkan Adani Group, sebuah konglomerat asal India.
Pemilik PT Jhonlin sendiri ialah Andi Syamsuddin Arsyad sapaan akrab Haji Isam
Kasus tersebut viral dan menjadi konsumsi publik, menyoroti kembali perjalanan bisnis Haji Isam serta kontribusinya di industri batu bara Indonesia.
Laporan The Financial Times (FT) dan penelusuran Proyek Pelaporan Kejahatan dan Korupsi Terorganisir (OCCRP) mengungkap skema di mana batu bara berkualitas rendah dari PT Jhonlin diduga dikirimkan ke Adani Group dengan harga murah.
Batu bara ini kemudian dijual kembali dengan harga tinggi ke pembangkit listrik di India, menghasilkan keuntungan besar bagi Adani Group. Kasus ini menuai kecaman dari berbagai pihak, termasuk aktivis lingkungan dan LSM antikorupsi.
Baca Juga : Parpol yang Akan Dipimpin Jokowi, ini Kata Projo
Mereka mendesak penyelidikan menyeluruh dan penindakan tegas terhadap pihak-pihak yang terlibat.
Masalah ini mencoreng citra Haji Isam dan PT Jhonlin, serta menimbulkan kekhawatiran tentang eksploitasi sumber daya alam dan praktik bisnis yang tidak etis. Haji Isam belum memberikan pernyataan resmi terkait tuduhan ini. Pihaknya juga belum memberikan klarifikasi atas dokumen-dokumen yang diungkap dalam laporan tersebut.
Adani Group, di sisi lain, telah membantah tuduhan manipulasi dan menyatakan bahwa mereka selalu mematuhi semua peraturan dan regulasi yang berlaku.
Adani Group memiliki banyak sektor bisnis mulai dari pembangkit listrik, penambangan batu bara, semen, bandara, media, hingga makanan.
Beberapa sektor bisnisnya memiliki nilai pasar pada bulan Januari sekitar US$ 220 miliar.
Pada 24 Januari 2023, sebuah kelompok investasi dari Amerika Serikat, Hindenburg Research, menuduh Adani Group melakukan manipulasi saham dan melakukan skema penipuan akuntansi selama beberapa dekade.
Kedekatan Gautam Adani dengan Perdana Menteri Narendra Modi, sesama penduduk asli negara bagian Gujarat, telah membawa keuntungan yang tidak adil bagi kelompoknya dalam memenangkan bisnis.