Jakarta, mataberita.net — Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) menunjuk Kota Solo menjadi tuan rumah Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) 2024. Kota Bengawan didapuk menjadi tuan rumah setelah Sumatera Utara mundur sebagai penyelenggara event nasional tersebut.
Hal itu disampaikan Menpora, Dito Ariotedjo usai mengikuti rapat koordinasi bersama Wakil Presiden terpilih sekaligus Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, pada Jumat (21/06/2024).
“Awalnya ada permohonan dari Sumatera Utara untuk mundur dari penyelenggaraan Pepranas,” kata Menpora Dito Ariotedjo usai rapat.
Kota Solo muncul sesuai usulan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia. Organisasi yang memayungi olahraga disabilitas di tanah air itu meminta agar Peparnas di Kota Solo, Jawa Tengah.
Usulan tersebut kemudian disampaikan Dito saat rapat terbatas (ratas) bersama Presiden Joko Widodo pekan lalu. Hasilnya, Peparnas akan digelar di empat daerah yaitu Kota Solo, Sukoharjo, Boyolali, dan Karanganyar.
“Di Solo kalau tidak salah ada 14 venue, Sukoharjo, Boyolali dan Karanganyar kalau tidak salah per kabupaten itu ada sekitar 4 atau 3 venue,” ucap Menpora Dito.
BACA JUGA : Pelatih Timnas Indonesia STY Kagumi Masyarakat Indonesia Memiliki Hati Yang Hangat
Sesuai rencana, Peparnas bakal digelar 3 – 13 Oktober 2024. Dengan sisa waktu yang tinggal kurang dari lima bulan, Dito yakin Kota Solo dan kabupaten sekitar bisa menyelenggarakan event tersebut dengan baik.
Ia menilai Kota Solo sudah berpengalaman dua kali menjadi tuan rumah event olahraga disabilitas tingkat Asia dan Asia Tenggara.
“Alhamdulillah yang tahun 2022 menjadi tuan rumah Asean Para Games, persiapan venue dari tempat pertandingan sampai akomodasi hotel ini sudah siap. Dan ini bisa menyelamatkan penyelenggaraan Peparnas 2024,” tutur Dito.
Sementara itu, Gibran mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mendukung penuh penyelenggaraan Peparnas 2024 di daerahnya. Secara umum, Kota Solo sudah memadai untuk menjadi tuan rumah event olahraga disabilitas.
“Seluruh venue yang ada di kota Solo sudah ramah difabel. Hotel-hotel juga sudah sangat baik dan ramah difabel juga,” ucapnya.
Ia pun memastikan Pemkot Solo akan memeriksa kembali kelayakan sarana prasarana olahraga disabilitas di daerahnya. Tak menutup kemungkinan dibutuhkan perbaikan di beberapa venue.
“Karena waktu yang agak mepet ini mungkin kita harus kejar perbaikan-perbaikan minor di beberapa venue,” tutur Gibran.
