Lombok, mataberita.net — Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika menjadi magnet baru bagi pariwisata Lombok, Nusa Tenggara Barat. Namun, ada kekhawatiran, Mandalika membuat kawasan Senggigi dan sekitarnya luput dari perhatian. Padahal daerah tersebut juga memiliki daya tarik wisata. Salah satu daya tarik itu adalah Bukit Mangsit di Desa Senggigi, Kecamatan Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Dengan jarak kurang dari enam kilometer dari pusat Dusun Mangsit, bukit dengan ketinggian 500 meter diatas permukaan laut (mdpl) ini menjadi tempat yang indah untuk menyaksikan sunrise.
Waktu paling tepat ke Bukit Mangsit adalah pagi hari, menjelang matahari terbit. Ada beberapa pilihan rute trekking ke sana, wisatawan juga bisa memilih jalur landai yang lebih mudah. Setelah menikmati keindahan sinar matahari yang berwarna oranye ketika baru muncul, wisawatan dapat menikmati air kelapa muda di kebun di bawah bukit itu. Kesegaran air kelapa melepas dahaga setelah lelah naik-turun bukit. Dari Bukit Mangsit, perjalanan dilanjukan ke Kampung Apitaik, Desa Batu Layar, Kabupaten Lombok Barat. Kampung ini merupakan tempat tinggal Zakirrurrahman. Ya yang dikenal sebagai si pembuat gula merah dari tuak manis yang berasal dari pohon kelapa.
Di sore hari, penjelajahan dilanjutkan dengan melintasi Hutan Pusuk, Kabupaten Lombok Utara (KLU), untuk melihat puluhan monyet. Tidak hanya monyet, di sana juga terdapat Pantai Medana. Lokasi ini, sebelum Covid-19 sering disinggahi wisatawan kapal yacht dari Australia. Sambil menikmati keindahan pantai, pelancong juga bisa mencicip sate ikan yang khas KLU. Perjalanan wisatawan pun dapat ditutup dengan menikmati sunset di lokasi di pinggir Pantai Malimbu, Teluk Nara.
BACA JUGA : Yukz Tanya : Pernikahan Beda Agama Dianggap Tradisi Biasa, Boleh Kan?