Home Daerah Nasional Internasional Ekonomi Infografis Sastra Science Olahraga Otomotif Teknologi Mataberita TV
Info Terkini : PT. Mata Digital Internasional, www.mataberita.net, independent dalam berita | PT. Mata Digital Internasional melalui website www.mataberita.net melayani Jasa Produksi dan Penayangan Film, Company Profile, Dokumenter, Talkshow, Monolog dan TVC | Selain itu juga melayani Management Artis, Penyanyi, Chef, Aktor, Aktris, Band dan lainnya | Kami juga melayani Konsultasi Hukum, Manajemen, Broadcasting dan lainnya | Ditambah pula melayani Pelatihan Berbagai Bahasa diantaranya Inggris, Indonesia, Jerman, Korea, Jepang, Mandarin, Arab dan sebagainya | Tak ketinggalan pun melayani Pelatihan atau Diklat Jurnalistik, Bahasa, Broadcasting, Public Speaking, Design, Desain Grafis, Editing, IT, Hukum dan sebagainya | Nah... Kami juga menjual berbagai produk makanan dan minuman seperti Pempek Palembang, Kue Semprong, Thai Tea, Green Tea, Espresso, Cappucino, Americano dan masih banyak lagi | Yang suka berbusana Batik khas Pekalongan juga bisa memesan ke Kami yaaa... | Alami kendala Kompor Gasnya juga bisa dilayani oleh Kami | So kunjungi terus website kami di www.mataberita.net | Upz sampai lupa deh, hubungi Kami bisa ke (021) 89229850 atau bisa datang ke Jl. Kav. H. Umar II no 319, Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi yaaa...| Kami juga melayani by seluler WhatsApp dengan menugaskan PIC Ayu Yulia Yang di 08567971900 | Percayakan Kami sebagai Mitra, Partner dan Relasi Anda...

Jokowi Akhirnya Bicara Soal Kinerja Sektor Manufaktur Dalam Negeri Yang Lemah Saat Ini

Foto : Jokowi Akhirnya Bicara Soal Kinerja Sektor Manufaktur Dalam Negeri Yang Lemah Saat Ini

Jakarta, mataberita.net — Presiden Joko Widodo akhirnya berbicara soal kinerja sektor manufaktur dalam negeri yang melemah belakangan ini.

Hal itu menjadi salah satu topik yang ia angkat saat membuka sidang kabinet paripurna perdana di IKN pada Senin (12/08/2024) ini.

Terkait penurunan kinerja sektor manufaktur yang tercermin dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia, Jokowi mengatakan sejatinya kinerjanya ekspansif selama 34 bulan. Tapi pada Juli 2024 kemarin angkanya turun ke 49,3.

Angka itu menunjukkan PMI Indonesia koreksi atau mengalami perlambatan. Bahkan, PMI Indonesia berada di bawah Malaysia yang mencatat 49,7. Indonesia juga kalah dari Jepang (49,2) dan China (49,8).

Sektor produksi menjadi sektor dengan penurunan terbesar, yaitu minus 2,6. Lalu pesanan baru minus 1,7 dan employment minus 1,4.

Jokowi berkata kontraksi yang terjadi pada kinerja sektor manufaktur memang terjadi di sejumlah negara Asia. Tetapi, ia tak mau Indonesia lengah terhadap kondisi ini.

BACA JUGA : Pertamina Patra Niaga Lakukan Penyesuaian Harga Pertamax

Jokowi ingin para anak buahnya mencari tahu penyebab sebenarnya. Tetapi, ia mencurigai dua hal.

“Betul-betul dilihat kenapa permintaan domestik melemah, bisa karena beban impor bahan baku yang tinggi karena fluktuasi rupiah atau adanya juga serangan produk-produk impor yang masuk ke dalam negara kita,” tutur Jokowi.

“Saya ingin dicari betul penyebab utamanya dan segera diantisipasi karena penurunan PMI ini saya lihat sudah terjadi sejak empat bulan terakhir,” katanya.

Kinierja sektor manufaktur Indonesia memang memble belakangan ini. Mengutip rilis S&P Global, Purchasing Manager’s Index (PMI) manufaktur Indonesia untuk Juli 2024 hanya 49,3, turun dibandingkan Juni 2024 yang berada pada angka 50,7.

Ekonom Senior Indef Didik J Rachbini mengatakan penurunan PMI menjadi salah satu faktor melemahnya daya beli kelas menengah.

Faktor lainnya adalah pemutusan hubungan kerja (PHK) dan menurunnya jumlah masyarakat kelas ekonomi menengah.

“Deflasi kedengarannya menguntungkan bagi konsumen karena harga yang lebih rendah, tetapi ini merupakan fenomena makro ekonomi di mana ekonomi masyarakat sedang tidak berdaya untuk membeli barang-barang kebutuhannya,” imbuh Didik dalam keterangan tertulis, pada Jumat (02/08/2024).

Leave a Reply