Jakarta, mataberita.net — Joe Biden dan Donald Trump tengah bersaing memperebutkan kursi presiden AS. Debat pertama pun sudah berlangsung pada 27 Juni lalu.
Berdasarkan hasil Flash Poll, sebanyak 67 persen pengamat debat mengatakan Trump berhasil mengalahkan petahana Presiden Joe Biden. Selain jajak pendapat, pemimpin mayoritas DPR Steve Scalise juga mengatakan bahwa Trump sukses memenangkan debat perdana itu.
Sementara itu penampilan Biden dalam debat perdana ini telah membuat panik Partai Demokrat. Pasalnya, Biden tidak tampil fit karena berulang kali terdengar membersihkan tenggorokannya yang kering.
Di tengah persaingan Biden-Trump, sebuah insiden penembakan terjadi. Trump menjadi korban penembakan saat kampanye di Pennsylvania, Amerika Serikat pada Sabtu (13/07/2024).
Trump langsung dibawa keluar oleh Secret Service dari tempat dia berpidato usai menerima tembakan. Dari foto yang diterima, telinga mantan presiden itu berdarah.
Usai insiden penembakan itu, calon presiden dari Partai Republik itu menyatakan tak akan menyerah.
Lantas berapa gaji presiden AS yang diperebutkan Biden dan Trump?
Gaji presiden AS meningkat dari waktu ke waktu. Ketika Presiden AS ke-33 Harry Truman menjabat pada 1945-1953, ia mendapatkan gaji US$100 ribu atau Rp1,61 miliar (kurs Rp16.115 per dolar AS) per tahun.
BACA JUGA : Sumadi Minta Pemda Alokasikan APBD Untuk Membangun Transportasi Umum
Kemudian, ketika Richard Nixon menjabat sebagai presiden AS ke-37 pada 1969-1974, gajinya naik menjadi US$200 ribu atau Rp3,22 miliar per tahun.
Kongres kemudian menggandakan gaji presiden efektif pada 2001 ketika George W. Bush mulai menjabat sebagai presiden.
Sementara itu presiden AS saat ini, Joe Biden, mendapat gaji sebesar US$400 ribu atau setara Rp6,45 miliar per tahun.
Selain mendapatkan gaji, presiden AS juga mendapatkan transportasi gratis berupa pesawat canggih Air Force One dan Marine One. Orang nomor satu di AS itu juga mendapatkan perumahan gratis beserta fasilitas lain seperti koki pribadi di Washington.
Ketika seorang presiden meninggalkan Gedung Putih, dia juga masih mendapat gaji dari pemerintah. Ia mendapatkan uang pensiun sekitar US$200 ribu atau US$3,22 miliar per tahun. Kemudian ia juga mendapatkan layanan kesehatan, perjalanan dinas berbayar, dan kantor.