Jakarta, mataberita.net — PT Jakarta Propertindo alias Jakpro menyebut LRT Jakarta Fase 1B Velodrom-Manggarai siap untuk menjalani uji lintasan pada akhir September 2024. Adapun progres proyek tersebut baru 26,6 persen pada akhir Agustus 2024.
“Hingga akhir Agustus 2024, progres pembangunan LRT Jakarta sudah mencapai 26,64 persen dengan deviasi positif,” ujar Direktur Teknik dan Pengembangan Jakpro Dian Takdir di Jakarta, pada Kamis (05/09/2024).
Ia mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berupaya mempercepat integrasi antar moda pada Stasiun Manggarai sebagai sentral stasiun dengan memperluas jaringan LRT Jakarta Fase 1A dari Stasiun Kelapa Gading ke Stasiun Velodrome.
“Dengan membangun LRT Jakarta Fase 1B, maka Stasiun LRT Velodrome bisa terhubung langsung dengan Stasiun Manggarai sehingga bisa jadi pendukung sebagai stasiun utama ke depannya,” jelas Dian.
BACA JUGA : Menparekraf Sandiaga Uno Sudah Mulai Berkemas Rumah Dinasnya Jelang Purnatugas
Dirinya menyebut pengerjaan proyek LRT Jakarta seperti pemasangan pagar, pemindahan utilitas, dan relokasi pohon, sudah hampir rampung. Hingga saat ini telah dilakukan pemotongan dan relokasi 616 pohon dari target 662 pohon.
Sementara pekerjaan utama seperti pengeboran dan penempatan tiang bor pondasi masih terus dipercepat untuk jalur LRT sepanjang 6,4 kilometer (km) tersebut.
“Total terdapat 612 titik tiang bor pondasi (borepile) yang sudah ditempatkan setar 61 titik tapak pondasi (pilecap) yang sudah terpasang,” tutur dia lebih lanjut.
Sementara itu, pekerjaan lainnya seperti penempatan balok jembatan, baik yang terbuat dari beton maupun baja, plat lantai, serta pengecoran struktur pembatasan juga sedang berlangsung.
Ia menjelaskan balok jembatan merupakan struktur utama pendukung rel kereta. Satu span atau bentang di antara dua tiang kolom penyangga jembatan atay pier akan terdiri dari dua balok jembatan.
“Kedua balok jembatan akan disambungkan menjadi satu menggunakan balok diagrafma. Setelah itu, akan dipasang rel dan sistem sumber listrik penggerak kereta, baik pada viaduk (jembatan) maupun di Stasiun Rawamangun, dengan target untuk siap dilakukan uji lintasan atau test track pada akhir September 2024,” tutur dia.
Menurutnya, proyek LRT Jakarta Fase 1B dikerjakan dari dua sisi, yakni dari zona Velodrome-Pramuka dan zona Pramuka-Manggarai. Pembangunan jalur LRT Jakarta Fase1B bertujuan mendukung Manggarai sebagai stasiun sentral.
Selain itu, Jakpro juga mengoptimalkan teknologi monitoring berupa dasbor yang terhubung dengan model informasi pembangunan atau Building Information Modelling (BIM).
Melalui BIM, Jakpro bisa melakukan monitoring secara menyeluruh terhadap progres pembangunan LRT Jakarta, sehingga dapat menjadi peringatan dini jika terjadi ketidaksesuaian kualitas atau desain. Data yang tersimpan di BIM akan menjadi bank data untuk keseluruhan proyek LRT Jakarta Fase 1B.
“Kami optimis penyelesaian pekerjaan LRT Jakarta Fase 1B dapat diselesaikan pada kuartal-III tahun 2026 sesuai dengan rencana yang telah ditargetkan,” ujarnya.
Adapun pengerjaan konstruksi LRT Jakarta Fase 1B Velodrome-Manggarai akan berlangsung selama 36 bulan. Jalur yang akan dibangun pada Fase 1B ini sepanjang 6,4 km dan akan terdapat lima stasiun, yakni Stasiun Rawamangun, Stasiun Pramuka BPKP, Stasiun Pasar Pramuka, Stasiun Matraman, dan Stasiun Manggarai.
“Ditargetkan dengan terbangunnya fase 1B ini nantinya akan membawa 80 ribu penumpang per hari secara bertahap,” imbuh Dian lebih lanjut.