mataberita.net– Israel sebuah negara di Asia Barat yang dikelilingi oleh Laut Tengah, Lebanon, Suriah, Palestina, Yordania, Mesir. Selain itu, ia dikelilingi pula dua daerah Otoritas Nasional Palestina: Jalur Gaza dan Tepi Barat. Dengan populasi sebesar 7,5 juta jiwa. Israel merupakan satu-satunya negara Yahudi di dunia.
Selain itu, terdapat pula beberapa kelompok etnis minoritas lainnya, meliputi etnis Arab yang berkewarganegaraan Israel, beserta kelompok-kelompok keagamaan lainnya seperti Islam, Kristen, Druze, Samaria.
Dimana info terbaru yang diberitakan bahwa Israel sudah memutuskan rencana balas dendam terhadap Iran dan proksinya usai kabinet perang menggelar rapat darurat kelima kali sejak serangan Teheran berlangsung.
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan kabinet telah memutuskan langkah menanggapi serangan Iran, namun belum menentukan waktunya. Keputusan masih bisa berubah karena rentang waktu melancarkan serangan balasan ke Iran masih bervariasi.
KLIK JUGA :
DARIPADA MANGKRAK❓❗AKHIRNYA JOKOWI KORBANKAN APBN UNTUK PROYEK KERETA CEPAT
Pada Selasa (16/4) di pangkalan pertahanan udara Arrow dari Batalyon 136, Kepala Staf Militer Israel (Israel Defence Force/IDF), Letjen. Herzi Halevi, menyebut bahwa waktu serangan balasan tidak akan tergesa-gesa.
Ibu kota Yerusalem itu menuturkan perkembangan keputusan ini menunjukkan keseriusan dan tekad pemerintah melakukan serangan balasan, meskipun semua indikasi menunjukkan bahwa Tel Aviv masih berupaya mencegah eskalasi perang meluas di Timur Tengah.
Diketahui ada beberapa analis juga menilai pernyataan Halevi dan pejabat Israel lain yang terkesan belum memiliki keputusan konkret sebagai upaya mengelabui Iran dan proksinya supaya menurunkan kewaspadaan mereka. Para analis pun percaya bahwa isyarat dari para pejabat Israel in menunjukkan bahwa serangan besar ke Iran tidak akan terjadi dalam beberapa hari mendatang, bahkan bisa ditunda lebih lama.
Sejauh ini, sejumlah pihak berspekulasi soal opsi serangan balasan Israel ke Iran yang bisa menyerang langsung fasilitas nuklir Iran hingga fasilitas drone dan rudal balistik.
Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi mengancam akan menyerang Israel secara membabi buta jika berani membalas gempuran Teheran pada Sabtu (13/4) lalu. “Kami dengan tegas menyatakan bahwa tindakan sekecil apapun yang bertentangan dengan kepentingan Iran pasti akan direspons dengan parah, luas, dan menyakitkan,” kata Raisi saat berbincang lewat telepon dengan Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani, Senin (15/4) malam.
Raisi menegaskan bahwa serangan Iran pada akhir pekan lalu merupakan pembelaan diri atas serbuan Israel terhadap gedung kedutaan besar Teheran di Damaskus, Suriah, 1 April lalu.