Jakarta, mataberita.net — Indonesia dalam hal ini PSSI harus bersaing menghadapi enam negara lain dalam bidding tuan rumah Piala Asia 2031.
Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa, mengungkapkan apresiasinya terhadap antusiasme luar biasa dari negara-negara anggota AFC yang menunjukkan minat menjadi tuan rumah Piala Asia AFC 2031.
Dalam pertemuan Komite Eksekutif AFC ke-6 di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Jumat (11/04/2025), ia mengumumkan bahwa pihaknya telah menerima rekor tujuh Expression of Interest (EoI) atau negara yang tertarik jadi tuan rumah untuk menyelenggarakan turnamen paling bergengsi di benua Asia tersebut.
BACA JUGA : Presiden Prabowo Berniat Lakukan Efisiensi Terhadap Rantai Distribusi Hasil Pertanian
Indonesia menjadi salah satu dari tujuh calon tuan rumah, bersaing dengan enam peserta lainnya, yakni Australia, India, Korea Selatan, Kuwait, Uni Emirat Arab, serta penawaran bersama tiga negara yaitu Kirgizstan, Tajikistan, dan Uzbekistan.
Shaikh Salman menyebut jumlah peminat terbanyak dalam sejarah modern ini sebagai bukti semakin tingginya status Piala Asia di mata dunia.
“Piala Asia tidak diragukan lagi telah menjadi salah satu kisah sukses terbesar dan edisi terakhir di Qatar dengan tegas mengukuhkan unggulan Asia sebagai salah satu kompetisi sepakbola terbaik di dunia,” kata Shaikh Salman dikutip dari situs AFC.
“Jumlah rekor penawaran yang kami terima merupakan bukti lebih lanjut tentang status dan daya tarik Piala Asia dan atas nama Komite Eksekutif AFC, saya ingin menyampaikan penghargaan tulus kami kepada semua MA karena telah menguraikan ambisi mereka untuk memperluas dan memperluas warisan yang membanggakan ini,” tutur Shaikh Salman menambahkan.
Pada turnamen edisi ke-18 yang digelar di Qatar sukses besar dengan mencatatkan rekor penonton serta 7,9 miliar tayangan digital di seluruh dunia, menjangkau lebih dari 160 negara melalui 60 penyiar resmi.
Setelah Arab Saudi ditetapkan sebagai tuan rumah edisi 2027, AFC kini bersiap untuk melanjutkan proses seleksi tuan rumah 2031.
Workshop bidding akan digelar akhir April ini, dilanjutkan dengan evaluasi teknis dan administratif sebelum Kongres AFC pada 2026 menentukan tuan rumah terpilih.
Shaikh Salman juga menekankan bahwa menjadi tuan rumah Piala Asia memberikan manfaat besar, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga peningkatan reputasi internasional.
“Menjadi tuan rumah Piala Asia secara konsisten telah memberikan manfaat nyata dan tidak nyata, termasuk pembangunan infrastruktur, peningkatan konektivitas, keahlian organisasi, peningkatan standar teknis sepakbola, dan memperkuat status negara tuan rumah sebagai pusat olahraga global,” kata Shaikh Salman.
Seluruh proses bidding akan terus diawasi dan dinilai secara menyeluruh oleh administrasi AFC untuk memastikan kelayakan dan kesiapan negara-negara kandidat dalam menyelenggarakan turnamen sepak bola terbesar di Asia tersebut.