Jakarta, mataberita.net — Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer, menegaskan pentingnya peran strategis perempuan dalam menghadapi era disrupsi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Dalam paparannya di Kongres Pejuang Perempuan Indonesia yang digelar di Jakarta, pada Jumat (25/04/2025), Wamenaker mengungkapkan bahwa transformasi digital yang sedang terjadi harus diimbangi dengan peningkatan literasi digital dan penguatan keterampilan, terutama bagi pekerja perempuan.
“Sebanyak 83 juta pekerjaan akan hilang akibat disrupsi AI, sementara hanya 69 juta pekerjaan baru yang akan tercipta. Jika kita tidak mempersiapkan perempuan Indonesia, maka kesenjangan akan semakin dalam,” tutur Immanuel dikutip pada Senin (28/04/2025).
BACA JUGA : Perum Bulog : Dukung Penuh Pembentukan Koperasi Merah Putih
Ia menambahkan, sektor-sektor yang terdampak otomatisasi perlu segera beradaptasi melalui skema pelatihan ulang (reskilling) dan peningkatan keterampilan (upskilling), terutama bagi kelompok pekerja rentan seperti perempuan, penyandang disabilitas, dan lansia.
Lebih lanjut, Wamenaker menekankan pentingnya kebijakan afirmatif yang inklusif dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
“Pemerintah tidak hanya menyusun regulasi yang adil, tetapi juga mendorong pembentukan lembaga pengawasan teknologi dan ketenagakerjaan agar tidak ada pihak yang tertinggal,” terangnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wamenaker mendorong perempuan untuk terjun ke bidang kewirausahaan berbasis digital serta sektor industri kreatif.
Hal itu sebagai bagian dari agenda pembangunan SDM unggul dan berdaya saing serta menitikberatkan pada kesetaraan gender, sains, teknologi, dan pemberdayaan perempuan.