Jakarta, mataberita.net — Harga minyak mentah dunia turun pada perdagangan Jumat (11/04/2025) karena kekhawatiran perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan mengikis konsumsi minyak.
Kondisi turunnya harga ini diperkirakan berlanjut sampai minggu depan
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent turun 31 sen, 0,5 persen menjadi US$63,02 per barel. Senada, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate AS turun 36 sen atau 0,6 persen menjadi US$59,71.
Harga minyak mentah Brent diperkirakan akan turun 4 persen minggu ini, menambah penurunan 11 persen pada minggu sebelumnya. Sedangkan harga minyak mentah WTI diperkirakan akan turun 3,8 persen, setelah juga turun 11 persen pada minggu sebelumnya.
Perang dagang berkepanjangan antara AS dan China kemungkinan akan mengurangi volume perdagangan global dan mengganggu rute perdagangan, dan akhirnya membebani pertumbuhan ekonomi global. Sebagai dua konsumen minyak terbesar di dunia, hal itu juga akan berdampak pada konsumsi minyak mentah.
BACA JUGA : OJK Minta Bank Blokir 10.016 Rekening Terkait Judol
“Harga minyak telah tertekan di tengah kekhawatiran yang terus berlanjut tentang perlambatan ekonomi global,” ucap Daniel Hynes, ahli strategi komoditas senior di ANZ, dalam sebuah catatan.
Menurut Hynes, bank bahkan memperkirakan pertumbuhan ekonomi global turun di bawah 3 persen dan konsumsi minyak akan turun sebesar 1 persen.
Perang dagang antara kedua negara adikuasa ekonomi tersebut telah meningkat setelah Presiden AS Donald Trump menaikkan tarif terhadap China menjadi 145 persen, bahkan setelah mengumumkan penangguhan tarif yang tinggi terhadap puluhan mitra dagang pada Rabu (09/04/2025).
China yang tak mau tunduk terhadap AS membalas serangan tarif dengan mengumumkan pungutan impor tambahan menjadi 84 persen pada barang-barang AS.
Badan Informasi Energi AS menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi globalnya dan memperingatkan bahwa tarif dapat sangat membebani harga minyak, karena memangkas perkiraan permintaan minyak AS dan global untuk tahun ini dan tahun depan.