Jakarta, mataberita.net — ID Food minta suntikan dana Rp1,6 triliun ke negara untuk membayar tumpukan utang dan menjalankan program cadangan pangan pemerintah (CPP).
BUMN bernama PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) itu menegaskan program CPP adalah penugasan. Direktur Utama ID Food Sis Apik Wijayanto merinci cakupan 10 komoditas cadangan pangan pemerintah, yaitu daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, ikan kembung, cabai, dan daging kerbau.
“Terkait daripada urgensi permohonan Rp1,6 triliun ini kami pertama bahwa sebagai BUMN Holding pangan ID Food dibentuk untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan ID Food juga berperan sebagai offtaker melalui jaringan kemitraan dengan petani, peternak, dan nelayan,” ucapnya, pada Kamis (11/07/2024).
Sis Apik mengatakan ID Food butuh tambahan uang untuk melakukan pengadaan pangan. Oleh karena itu, mereka mencoba mengajukan penyertaan modal negara (PMN).
BACA JUGA : Bank Jago Ungkap Kasus Terkait Karyawannya Yang Membobol Rekening Nasabah
Perusahaan pelat merah itu juga punya setumpuk utang. Bos ID Food Sis Apik mengaku utang mereka tak sedikit karena mencapai Rp8,2 triliun.
“Beban kerja yang cukup tinggi Rp8,2 triliun,” curhat Sis Apik.
“PMN tunai sendiri tentu akan berdampak pada Holding Pangan untuk memperkuat ekosistem pangan Indonesia, masyarakat, ekonomi, sosial, tentunya untuk meningkatkan pendapatan negara,” jelasnya.
Mengutip CNBC, PMN ini diajukan untuk tahun anggaran 2025. Sis Apik menyebut program cadangan pangan pemerintah bisa terlaksana andai usul suntikan duit Rp1,6 triliun itu disetujui.
Ia mengatakan PMN yang diajukan bersifat modal kerja. Nantinya, ID Food berjanji bakal melunasinya pada akhir tahun berjalan.
“Sehingga ID Food butuh pendanaan internal untuk stok akhir tahun dan stok berikutnya untuk struktur biaya bunga karena dengan kondisi adanya PMN kita harap struktur pendanaan lebih efisien dan tentunya bisa mendapatkan manfaat untuk efisiensi biaya,” pungkas Sis Apik.