Jakarta, mataberita.net — Adik Prabowo Subianto sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo memberikan sinyal perbaikan gaji guru pada pemerintahan mendatang.
Perbaikan gaji guru akan dilakukan secara bertahap dan akan menyesuaikan dengan kondisi anggaran pemerintah.
“Guru honorer dan guru tetap yang gajinya sangat-sangat memprihatinkan. Ini juga secara pelan-pelan kita akan tanggulangi. Tapi ini semua adalah harus sesuaikan dengan anggaran yang diatur pemerintah sekarang. Itu realita fiskal,” tutur Hashim saat menghadiri Dialog Nasional Program Makanan Bergizi Wujudkan SDM Unggul Menuju Indonesia Emas 2045 pada Sabtu (03/08/2024).
Menurutnya, rendahnya gaji guru menjadi salah satu faktor kualitas pendidikan Indonesia terbilang rendah.
“Karena sudah terbukti selama berapa dasawarsa bahwa rangking pendidikan Indonesia sangat buruk. Saya sudah ikuti rangking-rangking pendidikan internasional sejak 15 tahun. Dan tidak banyak bergeser sayangnya,” katanya.
“Terakhir ada ranking PISA itu rangking pendidikan internasional, Indonesia kalau tidak salah 72 dari 80 negara. Yang terbaik adalah dari dulu 15 tahun, Korea Selatan, Singapura, Selandia Baru dan Finlandia,” lanjutnya.
BACA JUGA : Kemenpan RB Usulkan Kepada Kemenkeu Untuk Beri PNS Tunjangan Kinerja
Selain dari sisi guru yang tidak sejahtera, banyaknya anak Indonesia yang kurang gizi membuat mereka tidak bisa menyerap ilmu yang diberikan dengan optimal. Karenanya, pemerintah di bawah presiden terpilih Prabowo Subianto juga menyiapkan program makan bergizi gratis.
Presiden terpilih Prabowo Subianto sebelumnya pernah menyinggung soal rendahnya gaji guru ini saat mengikuti debat capres pada Januari lalu.
Dalam debat itu, Prabowo berjanji akan melakukan perbaikan gaji guru jika terpilih dalam Pilpres 2024.
“Kita yakin pendidikan (hal) strategis, kita harus memperbaiki gaji guru, termasuk gaji (guru) honorer,” ucap Prabowo.
Menanggapi pernyataan Prabowo, Ketua Pengurus Besar PGRI Dudung Abdul Qodir mengatakan rendahnya gaji guru memang sudah menjadi masalah selama puluhan tahun belakangan.
Ia mengatakan gaji pokok terendah guru ASN PNS golongan III A sebesar Rp2,57 juta per bulan. Sementara, gaji pokok terendah guru PPPK sebesar Rp2,04 juta per bulan dan gaji terendah guru honorer Rp250 ribu per bulan.
Menurut Dudung, gaji pokok guru ASN PNS maupun ASN PPPK harusnya minimal Rp5 juta per bulan. Sementara, gaji untuk honorer harusnya minimal Rp2 juta – Rp3 juta per bulan.
“Ini yang harus menjadi perhatian calon presiden. Negara manapun kalau ingin maju, kesejahteraan guru yang harus dipikirkan,” imbuh Dudung kala itu.