Mataberita.net, Jakarta- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Fraksi Gerindra, Rahayu Saraswati menyebut bahwa program Makan Bergizi Gratis saat ini masih dalam tahap uji coba sebelum diimplementasikan pada 2025. “Kita masih banyak yang dilakukan uji coba, sosialisasi, persiapan, karena membutuhkan kira-kira 48 ribu dapur di seluruh Indonesia dan mungkin harus dilihat juga dulu dari anggaran,” ucapnya pada Senin (28/10).
Realisasi program Makan Bergizi Gratis, kata Rahayu butuh upaya yang sangat besar. Dari program ini akan dilakukan secara bertahap.
“Kita sudah menyampaikan itu kemarin selama masa kampanye, bahwa tidak langsung 82 juta penerima itu akan menerima di tahun pertama,” kata Rahayu.
Untuk diketahui, Makan Bergizi Gratis janji kampanye Prabowo dan Gibran. Dimana pemerintah sudah mengalokasikan Rp 71 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pelaksanaan program tersebut.
Koordinator Bidang Pangan Direktorat Pangan dan Pertanian Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Ifan Martino, mengungungkap bahwa dana yang digunakan untuk proyek uji coba program MBG bukan berasal dari APBN.
Baca Juga :
Prabowo Sebut IKN Ibu Kota Politik
“Anggarannya di luar dari yang Rp 71 (triliun), setahu kami. Bukan dari APBN,” ucap Irfan.
Namun, Irfan tidak menyampaikan sumber dana yang digunakan untuk proyek uji coba yang didesain Bappenas, lantaran bersifat konfidensial.
Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto telah membentuk 85 kantor satuan layanan program Makan Gizi Gratis yang kini sedang diuji coba di seluruh provinsi. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyebut satuan layanan itu disiapkan menjelang pelaksanaan program pada awal Januari 2025. “Uji coba ini kan tidak hanya di satu tempat. Kami punya tempat uji coba yang sudah berjalan berbulan-bulan. Kurang lebih ada 10 bulan sudah, evaluasinya pun sudah banyak,” katanya.
Salah satu kantor layanan itu saat ini berdomisili di Magelang, tepatnya di Jalan Jend Gatot Soebroto, yang berdekatan dengan Akmil. Satuan Layanan Makan Bergizi Gratis yang menyediakan 3.000 hingga 4.000 porsi untuk para penerima manfaat di Magelang. Satuan ini yang mengordinasikan distribusi makanan dengan pihak terkait.
Prasetyo menjanjikan satuan layanan tersebut dapat tersebar masif hingga bisa menjangkau wilayah pantai terluar, pulau terluar, termasuk di daerah Papua, mulai tahun depan.