MATABERITA.NET, Jakarta- Bahas kisruh hingga berujung pegawai melakukan demonstrasi di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Komisi X DPR RI rapat dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro hari ini. Rapat akan digelar tertutup.
“Tertutup,” kata Wakil Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani, pada Kamis (23/1/25).
Hadrian menyebut, rapat akan dilakukan membahas program Kemendikti Saintek, seperti Sekolah Garuda. “Kemudian kami juga akan bahas hal-hal lain, termasuk pembayaran tunjangan kinerja. Kemudian ya, masalah yang kemarin yang jadi hangat di Kemendikti Saintek, itu kami akan tabayunkan di rapat nanti,” ucapnya.
“Ya tentunya karena ini menjadi perhatian publik, teman-teman anggota juga nanti akan menanyakan penyebab terjadi kisruh itu apa ya,” sebut Hadrian.
Ketika ditanya soal ramai masalah mutasi oleh Mendikti Saintek, Hadrian mengatakan, selama dilakukan sesuai aturan, tidak ada masalah. Perihal itu juga nanti akan ditanyakan saat rapat. “Selama itu dilaksanakan sesuai aturan, saya rasa wajar-wajar saja, kan begitu. Tentu itu kan tidak serta-merta, tidak ujug-ujug langsung mutasi. Nanti kita tanyakan, apakah itu sesuai dengan prosedur,” katanya.
Sebelumnya, Mendikti Saintek Satryo Soemantri Brodjonegoro berharap pegawainya tidak ada lagi melakukan unjuk rasa. Dia menyatakan, jika ada persoalan, lebih baik dibicarakan.
Satryo menjawab pertanyaan apakah akan membawa unjuk rasa itu ke jalur hukum. Menurutnya, ASN memang tidak diperbolehkan melakukan unjuk rasa. “Iya, karena kalau dilihat dari UU ASN, maka pegawai ASN itu kan tidak boleh melakukan demonstrasi atau unjuk rasa,” ucapnya.
“Orang kita juga satu kantor, kan lebih baik kita bicarakan saja, sampaikan, tidak perlu unjuk rasa. Jadi, kalau unjuk rasa, itu memang ada aturannya yang melarang mereka unjuk rasa,” sebut Hadrian.
Satryo menyebut lebih baik jika setiap pegawai berkomunikasi jika menghadapi persoalan. Ia menyebut atasan masing-masing pegawai selalu terbuka untuk diajak berdiskusi. “Iya, tadi kan itu untuk membuat pemahaman yang sama kami dengan mereka. Ke depan, kita masing-masinglah kita berkomunikasi. Kan satu kantor juga, kita bisa ketemu setiap saat, bicara setiap saat. Masing-masing kan juga punya atasannya dan bisa diskusi, kan,” pungkasnya.