Jakarta, mataberita.net — Salah satu saksi kunci kasus Vina Cirebon, Dede, akhirnya blak-blakan di depan Dedi Mulyadi terkait kebenaran kasus Vina Cirebon. Jejak kebohongan Iptu Rudiana terungkap. Dede yang telah dilaporkan ke pihak kepolisian terkait keterangan palsu tersebut rela mendatangi Dedi Mulyadi di kediamannya.
“Kamu dari mana? Kenapa mau ke sini?”tanya Dedi Mulyadi dalam kanal YouTube pribadinya dilansir Minggu (21/7/2024). “Saya habis kerja pak, mau ke rumah bapak karena ada hal yang perlu dikatakan,” ujar Dede. Dede lantas menceritakan kebenaran yang sesungguhnya terkait kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon 2016 silam.
Dede pun mengaku. Dia memang bekerja dengan Aep, sebagai tukang cuci kendaraan. Menurutnya, saat peristiwa pembunuhan pada malam (27/08/2016), dirinya tak berada di tempat kerja. Sementara itu, Aep memang bekerja seperti biasa di tempat steam. “Awal kejadian itu saya tidak di lokasi. Cuman Aep yang katanya di lokasi. Saat itu, saya diminta Aep untuk ke Polres,” jelasnya.
Namun, Dede mengaku tidak mengetahui maksud Aep mengajaknya ke Polres. “Saya itu datang ke Polres, di sana sudah ada Aep dan Rudiana, Pak. Jadi, saya awalnya di luar tuh. Setelah itu, Aep menghampiri saya untuk meminta jadi saksi kasus Vina dan Eky,” tuturnya. Diamenjelaskan. Awalnya enggan ikut campur soal dendam dari Aep.
BACA JUGA : Yukz Tanya : Pernikahan Beda Agama Dianggap Tradisi Biasa, Boleh Kan?
Sebab, Dede mengatakan. Aep memang sempat berurusan dengan sebuah kelompok geng dan dipukuli. Aep telah bersama dengan Rudiana, ayah korban Eky selama di Polres. Ada kemungkinan Rudiana meminta Aep untuk memberi keterangan palsu. Sebab, baik Aep dan Dede sebenarnya tidak mengetahui adanya peristiwa tersebut.
“Saya bilang sama Aep kan kita enggak tahu apa-apa, kenapa jadi saksi? Aep bilang ‘udah entar ikutin aja kata ikutin saya diarahin’,” ujar Dede. Dia melanjutkan ketika diminta Aep menjadi saksi, dirinya masih terkejut. Selain itu, dia mengakui pada awalnya enggan diperintah Aep dan Rudiana memberi keterangan bohong kepada penyidik.
“Saya bingung, Pak. Saya bilang apa ini enggak keberatan kata saya kata dia (Aep) ‘ya udah ngikutin aja’, Ya, saya dalam hati sebenarnya saya pengin enggak mau jadi saksi,” terang Dede. Dia melanjutkan. Saat diperiksa penyidik, dirinya memang mendapat beberapa pertanyaan terkait orang yang berkumpul dan lemparan batu.
Menurut Dede, hal itu sebenarnya tidak pernah terjadi. “Skenarionya bilang lagi nongkrong di warung, ada orang nongkrong segerumbolan anak-anak melempar batu bawa bambu. Nah, Aep dan Rudiana mengasih tahu mengarahkan itu diarahin diarahin oleh Aep dan Rudiana,” tandasnya.