Jakarta, mataberita.net – Kepergian calon gubernur Maluku Utara 2024 Benny Laos ke sisi Tuhan yang Maha Esa mengandung tangis yang sangat sedih. Kepergian tersebut tidaklah sia sia, pasalnya Benny yang juga suami dari Sherly Tjoanda meninggalakan harta Rp700 miliar hingga 214 tanah. Kepergian Benny Laos juga membuat Sherly Tjoanda diusulkan menjadi calon gubernur Maluku Utara 2024.
Adapun harta kekayaan Benny Laos menjadi sorotan setelah dirinya menjadi korban tragedi speedboat terbakar.
Dari Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negera (LKHPN) Benny memiliki harta Rp 709.760.235.594. Benny memiliki 214 tanah dan bangunan senilai Rp 201.133.967.263. Ia juga miliki 5 alat transportasi berupa 4 mobil mewas dan satu motor gede senilai Rp 7.063.315.200.
Kekayaan Benny Laos juga terbagi dalam harta bergerak lainnya Rp 37.575.000.000, surat berharga Rp 245.324.000.000, lalu kas dan setara kas Rp 146.173.849.119 juga harta lainnya Rp 96.968.144.090. Sedangkan hutang Benny Laos Rp 24.478.040.078.
Sherly Tjoanda gantikan suaminya Benny Laos jadi calon gubernur Maluku Utara 2024. Sosok Sherly Tjoanda (40) disulkan menjadi pengganti mendiang suaminya, Benny Laos (52), sebagai calon gubernur Maluku Utara 2024.
Sebanyak 8 partai pendukung yang mendorong Sherly Tjoanda untuk menggantikan posisi Benny Laos. Diantaranya Partai Nasdem, Demokrat, PAN, PKB, PPP, Partai Buruh, PSI, dan Gelora.
Usulan ini setelah parpol pengusung melakukan rapat pada Minggu (13/10) sore. “Oleh karena itu, tadi rapat koalisi bersama memutuskan untuk mengusulkan Ibu Sherly Tjoanda, istri mendiang, menggantikan posisi Benny Laos sebagai calon gubernur Maluku Utara,” kata juru bicara pasangan Benny Laos-Sarbin Sehe, Muksin Amrin.
Muksin menjelaskan berbagai alasan partai koalisi menjatuhkan pilihan dan mengusulkan Sherly sebagai calon gubernur pengganti. Salah satunya untuk melanjutkan perjuangan almarhum Benny.
Baca Juga :
Paula Verhoeven Selingkuh dengan Teman Baik Baim Wong
Untuk itu, yang dianggap layak untuk melanjutkan program dan cita-cita besar tersebut adalah Sherly. Pertimbangan lainnya berkaitan dengan efek elektoral dan kemaslahatan.
Muksin mengatakan, mereka akan menunggu apakah Sherly setuju atau tidak, termasuk kemungkinan untuk meminta catatan mengenai calon wakil gubernur. “Oleh karena itu, tadi juga diputuskan tim koalisi akan ke Jakarta untuk terlebih dahulu meminta persetujuan Ibu Sherly, karena keputusan koalisi partai politik yang akan disampaikan kepada keluarga Benny Laos, salah satunya istri Benny Laos,” sebutnya.
“Nanti hari Selasa ini tim akan diberangkatkan ke Jakarta dan bertemu dengan istri almarhum untuk meminta persetujuan. Kalau kemudian setuju, partai politik akan mengurus B1KWK dan selanjutnya dalam tujuh hari kita akan segera mengajukan pergantian calon kepada KPU Provinsi Maluku Utara,” ungkap Muksin.
Namun, jika usulan ditolak oleh Sherly, parpol pengusung telah menyiapkan sosok lain untuk diusulkan sebagai calon gubernur. “Iya kita tadi bicarakan itu, sampai tingkat plan B. Plan A-nya adalah meminta persetujuan beliau, dan plan B-nya adalah kemungkinan mengantisipasi jika beliau menolak untuk menggantikan. Maka partai koalisi punya alternatif plan B.” imbuh Muksin.
“Akan segera disampaikan pada saat itu juga, ketika waktu penolakan. Tapi kita belum bisa mempublikasikan plan B-nya seperti apa. Bersabarlah dulu sambil meminta persetujuan istri almarhum. Jika setuju, maka kita tidak lagi membuka plan B. Namun, jika tidak setuju atau menolak ajakan itu, plan B akan kita buka dan menjadi solusi,” pungkas Muksin.